Donald Trump Dianggap 'Fashion Influencer', Setuju?
- REUTERS/Carlos Barria
VIVA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dianggap oleh beberapa pakar mode sebagai seorang fashion influencer. Itu karena dia memberikan banyak pengaruh terhadap gaya berbusana wanita.
Menurut Inquirer dan peramal tren Lidewij Edelkoort, terlepas apapun pilihan politiknya, suami Melania ini tanpa disadari telah memberi banyak pengaruh terhadap fesyen wanita. Edelkoort adalah satu dari 25 orang yang memberi banyak pengaruh fesyen versi majalah Time.
Dikutip dari Independent, Rabu, 22 November 2017, Edelkoort mengklaim bahwa Trump memiliki dampak besar pada tren makro. Maksud tren makro di sini adalah memberikan gambaran besar untuk menghasilkan tren mikro, yang akan digunakan desainer sebagai tema koleksi mereka.
Dan dalam kasus Trump, perilakunya terhadap wanita telah mendorong era baru ini industri fesyen. Bahkan sebelum dia terpilih menjadi presiden, Trump sering menarik perhatian dan kritik dari media karena komentar-komentarnya yang tidak pantas terhadap wanita.
“Dengan sentuhan ironis, Trump membangkitkan kembali emansipasi wanita di seluruh dunia, dalam perkembangannya mengingatkan tahun 70-an dan 80-an. Dia menjadi katalis bagi emansipasi wanita, sekitar tahun 2017,” katanya.
Manajer Tren dan Warna di Vero Moda, Moller Henry menambahkan bahwa perilaku Trump menghasilkan tren fesyen wanita, yang menampilkan bahu tegas, lengan kebesaran, setelan jas, pakaian yang fokus pada pinggang dan fitur yang membangkitkan kekuatan wanita.
Trump juga dikreditkan dengan kebangkitan warna merah muda, yang menjadi sangat populer karena 2016 Women's March. Dan sekarang warna tersebut bisa dikombinasikan dengan warna oranye, ungu elektrik dan biru denim.
Chrissy Hilton-Gee, Associate Trend Manager di Trendspot mengatakan bahwa konsep dari ikon fesyen saat ini adalah tokoh politik utama yang memengaruhi fesyen melalui keyakinannya dibanding dengan gayanya.
Kendati demikian, pilihan gaya Trump tidak punya pengaruh yang nyata pada fesyen pria. Dia dikenal dengan pakaian kebesaran yang tidak serasi, dasi dengan tempelan dan gaya rambut ke samping yang tidak menarik untuk diterapkan kaum Adam.