Curhatan Pilu Buruh Zara di Tag Harga
- Reuters
VIVA – Perlakuan kurang adil kerap dirasakan beberapa buruh perusahaan. Setelah sebelumnya heboh produsen pembuat produk fesyen Ivanka Trump yang memperlakukan buruk para buruh, kini giliran Zara.
Para pembeli di peretail fesyen asal Spanyol di Istanbul, Turki telah menemukan tag harga yang tak biasa pada produk fesyen yang dibeli. Dalam tag itu tertulis bahwa mereka belum dibayar untuk barang yang dijual di toko tersebut.
Dikutip dari New York Post, Senin, 6 November 2017, buruh outsourcing di pabrik Zara dan retailer lainnya menempatkan tag itu secara tersembunyi di dalam pakaian yang mereka buat. Tag tersebut berbunyi, "Saya membuat barang yang akan Anda beli ini, tapi saya tidak dibayar untuk itu".
Hal itu mendorong para pembeli untuk mendukung kampanye mereka dan menekan Zara untuk membayar upah para buruhnya. Tag ini juga menjelaskan bahwa para buruh dipekerjakan oleh Bravo. Pabrik manufaktur tersebut, kini sudah ditutup.
Para buruh mengatakan bahwa Bravo menunggak upah buruh selama tiga bulan dan uang pesangon yang belum dibayar. Sementara induk Zara, Inditex memberikan tanggapan soal itu.
"Inditex telah memenuhi semua kewajiban kontraknya kepada Bravo Textil dan saat ini sedang mengerjakan sebuah proposal dengan afiliasi Industri ALL lokal, Mango, dan Next untuk menggalang dana untuk para pekerja yang terkena dampak menghilangnya pemilik pabrik Bravo yang curang," tutur juru bicara Inditex, seperti dilansir Refinery29.
Dana tersebut untuk membayar upah yang tidak dibayar, ganti rugi, hari libur yang tak diambil dan pembayaran pesangon kepada para buruh ketika pabrik ditutup secara mendadak pada Juli 2016 lalu. Mereka pun berkomitmen menemukan solusi cepat untuk semua pihak yang terkena dampak tersebut.