Busana Cantik dari Plastik dan Ampas Tebu Melenggang di JFW
- VIVA.co.id/ Linda Hasibuan
VIVA – Umumnya item fesyen terbuat dari aneka bahan seperti katun, nylon, polyster dan sutra. Namun, apa jadinya jika busana yang cantik ditampilkan di ajang bergengsi Jakarta Fashion Week 2018, ternyata berbahan dasar limbah?
Ini yang dilakukan Avani, sekelompok pionir yang memerangi polusi plastik. Bersama dengan Grazia Indonesia, Cotton Ink, Kle dan Purana, Avani menghadirkan busana berbahan pakaian limbah yang beraneka ragam.
Tidak hanya bio-plastik, Avani juga memberikan bio-box yakni bahan yang terbuat dari ampas tebu yang dijadikan tas oleh Cotton Ink. Bahkan sedotan dari pati jagung dan kertas yang di jadikan anting oleh Kle di ajang Jakarta Fashion Week (JFW) 2018.
“Adanya JFW 2018 kami ingin mengkomunikasikan masalah plastik dengan cara yang berbeda kepada para desainer dan pecinta fesyen. Melalui ini kami juga ingin membangun kesadaran tentang konsumsi plastik industri fesyen yang signifikan seperti kantong dan kemasan pakaian,” ujar Kevin Kumala, Chief Green Officer Avani, saat ditemui di Senayan City, Minggu malam, 22 Oktober 2017.
Bertajuk I Am Not Plastic, kolaborasi apik ini juga menghadirkan item fesyen lainnya, seperti outer wear, celana dan dress. Persiapan ini sudah dimulai sejak bulan Juli 2017.
Untuk mendapatkan hal yang sempurna, para perancang melakukan uji coba berkali-kali. Sehingga pada akhirnya mereka berhasil membuat busana dengan kokoh dan keunikannya masing-masing.
“Mengingat bio-plastik berbahan 100 persen natural tentunya ini tak mudah bagi para desainer dalam mendesain busana yang kokoh. Sebab hal tersebut dapat dengan mudah larut ke dalam air,” ucap Kevin. (ren)