Perdana Digelar, IMFW Diramaikan 60 Desainer Busana Muslim
- VIVA.co.id/Linda Hasibuan
VIVA.co.id – Fesyen muslim Tanah Air terus menunjukkan perkembangan yang signifikan. Karena itu, guna mewujudkan Indonesia sebagai pusat busana muslim atau modest wear dunia pada 2020, perlu dukungan berbagai pihak.
Seperti halnya yang dilakukan Indonesia Modest Fashion Designer (IMFD) yang akan menyelenggarakan gelaran Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) 2017. Acara tersebut akan berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada 12-15 Oktober 2017 mendatang.
Acara yang didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini nantinya akan menyelenggarakan pemeran dan fashion show. Penyelenggaraan IMFW 2017 ini juga sebagai sarana mempromosikan karya para desainer modest wear Indonesia ke pentas dunia sekaligus mendukung tercapainya target kunjungan wisatawan mancanegara tahun ini sebanyak 15 juta orang dan 265 juta pergerakan wisatawan nusantara di Tanah Air.
"Jadi fesyen dan pariwisata bagian penting dari industri kreatif. Fesyen menjadi magnet pariwisata Indonesia yang mengandalkan pada potensi budaya sebesar 60 persen, alam 35 persen, dan buatan manusia 5 persen," ujar Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko AstutiEsthy Reko Astuti dalam jumpa pers persiapan IMFW 2017 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin, 9 Oktober 2017.
Dia menuturkan bahwa acara yang berlangsung selama empat hari itu termasuk salah satu dari tiga produk industri kreatif, yakni fesyen, kuliner, dan souvenir atau cendera mata. Hal tersebut menjadi bagian penting karena memberikan kontribusi besar bagi sektor pariwisata.
Sementara menurut Jeny Tjahyawati selaku Project Director IMFW 2017, acara ini akan menghadirkan 150 tenant dari berbagai daerah. Selain itu, 60 desainer modest wear yang turut serta menampilkan koleksi.
Kendati ini kali pertama diselenggarakan, namun Jeny yakin bahwa acara tersebut mampu menjadi wadah para desainer busana muslim lokal untuk mempromosikan koleksinya di mata dunia.
Hal ini diharapkan dapat turut mendongkrak kunjungan wisatawan asing.
"Ini dapat menjadi daya tarik tersendiri khususnya modest fashion yang memberikan inspirasi kepada para pencinta mode secara global. Daya tarik ini bisa saling bersinergi mengingat fesyen dapat menjadi bagian menarik yang dapat ditawarkan ke sektor lain, yakni industri pariwisata," ucap Jeny.
IMFW juga akan menghadirkan desainer dari beberapa negara, seperti Malaysia, Australia dan Timur Tengah. Menariknya, para pengunjung yang hadir akan dibebaskan biaya tiket masuk.