Beda Gaya Hijab Indonesia dan Turki
- Instagram Irna Mutiara
VIVA.co.id – Menjalani bisnis fesyen ada banyak hal yang harus diperhatikan, baik dari target, produksi dan inovasi. Ini pula yang dialami desainer modest wear Irna Mutiara.
Wanita yang merangkap sebagai dosen tata busana ini mengaku bahwa kesulitan dalam memasarkan lini scarf atau hijab miliknya ketika berada di luar negeri, khusunya di Turki.
Irna bercerita bahwa beberapa waktu lalu, dia pernah melakukan pameran dagang bersama beberapa pengusaha mikro, kecil dan menengah di Turki. Namun hijab yang dia jual ternyata tak cukup menarik perhatian pengunjung.
"Jadi, pernah saya ke Turki dalam rangka pameran IKM dan UKM di Istanbul. Kita melihat pasar waktu pulang kita bingung dengan bisnis sendiri karena kurang diminati," ujar pemilik brand Irna La Perle kepada VIVA.co.id, belum lama ini.
Dia menuturkan bahwa ada beberapa hal yang dapat dia pelajari dari kegiatan tersebut. Beberapa di antaranya berani keluar dari zona nyaman dan berusaha menciptakan sendiri.
Untuk urusan hijab, Turki memang juaranya. Pebisnis fesyen Turki menciptakan hijab secara massal dan beragam sehingga harga yang ditawarkan pun jauh lebih murah.
Kelebihan hijab Turki lainnya adalah dari teknik pewarnaan dan ragam motif. Kendati demikian, soal model, Indonesia tidak pasaran dan lebih terbatas.
"Orang Indonesia harus belajar banyak buat scarf dari Turki. Scarf Turki unggul dari sisi produksi massal, ragam motif dan warna cerah, massal jadi banyak. Kalau Indonesia produksi scarf-nya tidak pasaran," ucap dia. (ren)