Menguak Lahirnya Hermes, Label Mewah Paling Ikonik
- REUTERS/Mario Anzuoni/File Photo
VIVA.co.id – Hermes menjadi label fesyen paling prestise hingga saat ini. Banyak tokoh dan selebriti dunia mengoleksi tas dari label mewah rumah mode asal Paris, Prancis tersebut.
Dianggap sebagai salah satu merek mewah paling berharga di dunia, Hermes terbukti melampaui industri merek fesyen mewah lainnya. Hermes yang kini telah berusia 180 tahun dianggap bukan hanya sekadar merek fesyen, namun sebuah pengalaman berharga lantaran kualitas dan penghargaan terhadap sejarahnya.
Dikutip dari The Richest, awalnya rumah mode Hermes didirikan di kawasan Grand Boulevards Paris sebagai toko pembuatan peralatan atau aksesori kereta kuda, seperti tali kekang atau pelana dari kulit oleh Thierry Hermes pada tahun 1837. Itu mengapa, logo Hermes adalah kereta kuda dan kudanya.
Pelana dan tali kekang yang dibuat Hermes memiliki kualitas terbaik hingga mendapatkan penghargaan beberapa kali dalam pameran di Paris. Kliennya adalah orang-orang kaya dan bangsawan Eropa termasuk Napoleon III dan permaisuri Eugenie.
Pada akhir 1878, Thierry wafat dan Hermes dilanjutkan oleh putranya, Charles-Emile Hermes. Charles memindahkan toko ke lokasi yang berbeda, di 24 Rue du Faubourg Saint-Honore, dan masih bertahan hingga hari ini.
Di sana, dia mengembangkan usaha dan fokus pada penjualan ritel internasional yang melayani kalangan elite Eropa, Rusia, Afrika Utara, Asia, dan Amerika. Baru pada tahun 1900, Hermes membuat tas untuk perlengkapan menunggang kuda.
Pada tahun 1902, dia mewariskan usaha itu kepada anaknya, Adolphe dan Emile-Maurice. Seiring perjalanan waktu, Emilie menciptakan tas tangan pertama Hermes, dan pada tahun 1924 mereka ekspansi ke Amerika Serikat serta membuka dua toko baru di Prancis.
Kemudian pada tahun 1929, Hermes meluncurkan koleksi pakaian wanita pertama di Paris. Tahun 1935, Hermes mengeluarkan salah satu tas yang paling populer, yang di kemudian hari dikenal dengan Kelly Bag lantaran dipopulerkan oleh Grace Kelly pada tahun 1956.
Setelah itu, Hermes mulai melakukan ekspansi bisnis dengan membuat item fesyen lain seperti produk kulit, syal sutra, pakaian pria, alas kaki, perhiasan, dasi, ikat pinggang hingga parfum, peralatan makan kristal hingga porselen. Dan setelah Kelly Bag, pada tahun 1981 diperkenalakan Birkin Bag, diambil dari nama aktris Inggris Jane Birkin.
Salah satu tasnya, yakni Hermes Himalayan Crocodile Birkin Bag dari kulit buaya langka Nilo yang memiliki gesper emas 18 karat dan 205 berlian menjadi salah satu tas paling mahal di dunia dengan harga Rp1,25 miliar. Namun, dalam lelang baru-baru ini di Hong Kong, tas tersebut berhasil terjual dengan harga Rp5 miliar.
Model tas dan produk Hermes terus bertambah dan bertransformasi. Kualitasnya yang bagus membuat label ikonik tersebut bisa bertahan hingga kini. Saat ini, pemimpin label ternama itu adalah generasi keenam keluarga Hermes, yakni Axel Dumas.