Menelusuri Sejarah Awal Terciptanya Lipstik
- Pixabay/Kaboompics
VIVA.co.id – Lipstik menjadi salah satu item kosmetik dasar dan paling penting bagi kaum Hawa. Sebab, dengan hanya memulaskan gincu alias lipstik, membuat penampilan lebih segar dan cantik.
Tapi tahukah Anda sejarah awal terciptakanya lipstik sebelum menjadi produk andalan wanita dengan beragam warna, jenis dan mudah dibawa ke mana-mana?
Dikutip dari History of Cosmetics, sebelum menjadi sepopuler sekarang, lipstik lahir sebelum masehi (SM) atau sekitar 5000 tahun lalu di Mesopotamia atau Irak saat ini. Wanita menggiling batu permata atau batu mulia lainnya menjadi serbuk dan menerapkannya dengan hati-hati ke bibir dan kelopak mata untuk menambah warna.
Evolusi terbesar pembuatan lipstik terjadi di Mesir kuno, di mana masyarakatnya memakai kosmetik tidak hanya untuk membuat mereka terlihat lebih cantik, tetapi juga untuk melindungi diri dari sinar matahari dan angin di gurun pasir. Lipstik sudah seperti pakaian, mereka memakainya rutin setiap hari, namun hanya oleh kalangan menengah ke atas, bukan rakyat biasa.
Dalam perkembangan selanjutnya, lipstik mulai diciptakan dengan kombinasi yodium dan senyawa bromin. Karena kombinasi bahan-bahan tersebut sangat beracun, akhirnya ditemukan ekstrak warna carmine atau merah cerah dari kumbang, telur semut dan henna sebagai pewarna bibir.
Dan wanita yang memakai ekstrak carmine ini adalah Cleopatra pada tahun 51-30 SM. Bahkan, dia menambahkan ekstrak sisik ikan untuk memberi efek berkilauan.
Dikutip dari ABC.net, momen penting pengembangan gincu pertama dalam bentuk stik diciptakan oleh Abu al-Qasim al-Zahrawi, bapak ilmu bedah modern. Dia menciptakan lipstik tersebut sekitar tahun 900 Masehi. Dia menggunakan lilin untuk membentuk dasar lipstik dan menambahkan pewangi yang kemudian dimasukkan ke dalam cetakan.
Namun selama abad pertengahan, popularitas lipstik menurun. Di era itu, lipstik menciptakan kontroversi dan dianggap kosmetik yang hanya cocok dipakai oleh pekerja seks komersial atau PSK dan wanita kelas bawah, sehingga wanita kelas atas berhenti memakainya. Namun lipstik kembali populer di abad 16 ketika Inggris dipimpin Ratu Elizabeth I yang menggunakan lipstik merah terang di bibirnya.
Abad ke-17 lipstik menghadapi perlawanan keras dari pendeta di Inggris bernama Thomas Hall dan parlemen Inggris mengeluarkan regulasi melarang memakai lipstik pada 1770. Bagi yang memakainya, bisa diadili karena dianggap penyihir.
Popularitas lipstik kembali meningkat pada tahun 1890 dan lambat laun kembali digemari kaum wanita. Dan industri film Hollywood menjadi kontributor terbesar perkembangan lipstik saat itu hingga kini.