Watercolor Quilting, Seni Menggabungkan Kain Beragam Warna
- VIVA.co.id/Isra Berlian
VIVA.co.id – Sebuah organisasi pecinta kain Nusantara, Perkumpulan Wastra Indonesia mengadakan Pameran Kriya Wastra Merah Putih di Museum Tekstil, Jakarta hingga 26 Agustus 2017. Mereka menampilkan berbagai jenis kriya mulai dari sulaman, rajutan, quilt, batik yang bertemakan merah putih.
Salah satu yang paling menonjol dari kegiatan pameran ini adalah banyaknya kerajinan yang menggunakan teknik quilting. Quilting merupakan seni menggabung-gabungkan kain dengan ukuran dan potongan tertentu untuk membentuk motif-motif tertentu.
Dari teknik itu pula kita dapat menggembangkannya menjadi watercolor quilting. Watercolor quilting itu hampir sama dengan quilting hanya saja media kain yang digunakan lebih beragam warnanya.
S. Nisa Hariadi, seorang spesialis quilting mengatakan, bahwa watercolor quilting adalah salah satu teknik menggabungkan puluhan kain perca yang motifnya bisa sesuai atau cocok untuk dijadikan satu kesatuan karya seni.
"Kain itu kita pilah dengan tiga bagian yaitu kain dengan warna-warna dasar putih, kain dengan warna dasar medium (soft pink, soft blue, sorft yellow, soft purple) dan kain dengan dasar hitam. Jadi ada kain muda, medium, tua," katanya kepada VIVA.co.id, saat ditemui di Museum Tekstil Jakarta, Selasa, 22 Agustus 2017.
Setelah melakukan pemilihan kain, kemudian kain muda dan medium dikombinasi atau diatur supaya membentuk satu kesatuan dalam satu lembarnya. Beberapa kain bentuk kotak itu dijahit menjadi satu di atas kain katun.
Pembentukan kain-kain tersebut dinamai dengan top quilt, yang selanjutnya dilapisi dengan silikon. Kemudian dilapisi dengan dakron lembaran pada lapisan kedua atau batting, dan pada lapisan ketiga atau paling bawah ditutup dengan kain utuh tanpa sambungan atau disebut dengan backing.
"Langkah selanjutnya adalah membuat jahitan quilting (handquilt) menggunakan kain silikon," kata Nisa.
Dari proses quilt akan menghasilkan sebuah emboss (efek timbul), sehingga perajin harus menimpanya dengan jahitan jelujur kecil dengan ukuran atas dan bawah harus sama besarnya menggunakan handquilt. Menurutnya, kegiatan ini perlu ekstra kesabaran dan ketelitian dari si pembuat.
"Membuat watercolor itu selalu benar, jadi jangan takut. Saya pun mematok target untuk membuat tahapan-tahapan menggabungkan kain ini selama seminggu saja karena kalau lebih lama malah membuat semakin enggak mood mengerjakannya lantaran akan melihatnya aneh," tutur dia.
Nisa menyarankan untuk seseorang yang ingin mencoba membuatnya untuk mengikuti kelas terlebih dahulu. Sebab akan diajarkan bagaimana trik dasar membuatnya.
Dan ada beberapa hasil kerajinan seni watercolor quilting yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti sajadah, hiasan dinding, sofa cover, bed cover, taplak meja hingga selimut. Semua kerajinan ini menggunakan bahan dasar katun tanpa ada campuran polyster.
Sedangkan untuk busana hanya dapat diaplikasikan pada mantel atau blazer saja. Sebab jika diterapkan untuk membuat gaun akan membuat pemakainya tidak nyaman. Adapun harga dari kerajinan ini dibanderol mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
"Kalau dress enggak bisa karena ada silikonnya jadi tebal, jadi akan kurang nyaman. Kalau mantel itu tebal bagus. Semuanya pun menggunakan teknik yang sama seperti dalam membuat watercolor quilting." (mus)