Wanita Ini Dapat Puluhan Juta dari Bisnis Fesyen Daring
- VIVA.co.id/Linda Hasibuan
VIVA.co.id – Pertumbuhan marketplace e-commerce di Indonesia makin pesat. Kesibukan di tengah era digital membuat marketplace e-commerce menjadi suatu tempat belanja yang tepat.
Tidak hanya menjadikan sebuah proses belanja jauh lebih mudah tapi belanja daring atau online juga dinilai lebih aman dan fleksibel. Tak jarang banyak pedagang toko beralih untuk berjualan di marketplace e-commerce karena dinilai menguntungkan.
Ini pula yang dilakukan Evi Nurmawati, pemilik toko fesyen muslim daring Momyaishaolshop. Evi baru serius menjalani bisnis daring di salah satu marketplace e-commerce Shopee.
Wanita berusia 26 tahun ini merasakan untung yang tinggi berjualan di platform tersebut. Menurutnya, itu berbeda dengan apa yang dilakukan ketika membuka toko busana muslim di daerah rumahnya.
"Kalau memulai bisnis online, saya baru setahun dan saya mencoba platform yang bisa menunjang penjualan saya. Buat saya lebih efektif ketimbang buka toko atau offline (laring) apalagi bila ikut jualan di platform yang membebaskan biaya pengiriman," ujar Evi kepada VIVA.co.id di kawasan Jakarta Selatan, Kamis, 13 Juli 2017.
Dia menuturkan bahwa setiap harinya hampir mengirimkan barang sekitar 100 potong busana ke pelanggannya. Bahkan, saat menjelang Lebaran kemarin, permintaan pun meningkat dan lebih dari 200 potong per harinya.
Dengan tingginya permintaan, Evi mengaku bisa mengantongi omzet hingga Rp50 juta dalam sepekan. Adapun produk yang dijualnya adalah busana gamis yang dibuat oleh perusahaan konveksi milik keluarga di Tangerang.
"Kebetulan keluarga saya punya perusahaan konveksi dari dulunya juga sudah jualan. Target saya memang di luar daerah dan Alhamdulillah omzetnya bisa mencapai Rp20 juta-Rp50 juta per minggunya," ucapnya.
Tak hanya gamis, Evi juga menjual blus, celana dan tunik. Untuk harga yang ditawarkan pun mulai dari Rp62 ribu hingga Rp180 ribu.
Mimpi Besar dari Kota Kecil, Perjuangan Mantan Kernet Sopir Truk Bangun Bisnis Fesyen Skala Dunia
Sebelum mantapkan diri berbisnis, Febri juga sempat mencoba mengadu nasibnya di beberapa jenis pekerjaan, mulai kernet supir truk hingga jual roti bakar di pinggir jalan.
