Make-Up Permanen dan Tato Wajah, Amankah?
- dokumen pribadi
VIVA.co.id – Alternatif untuk mengurangi penggunaan make-up dan paparan kimia yang dikandungnya adalah penggunaan tato pada area wajah yang dikenal dengan sebutan make-up permanen. Deretan selebriti seperti Krisdayanti, Syahrini, Ayu Ting-ting pun melakukannya. Namun amankah?
Pertanyaan tersebut juga diajukan oleh seorang wanita bernama Lucia pada sebuah forum kecantikan di Amerika.
"Saya mempertimbangkan untuk membuat tatto lipstik pada bibir saya. Saya lelah harus menggunakan lipstik setiap hari. Tapi saya sangat ragu dengan prosedur tato bibir, apakah aman? dan apakah menyakitkan mentato bibir?" tulis Lucia.
Pada kesempatan tersebut, dr. Manny Alvarez ahli kecantikan dan ketua departemen ginekologi dan ilmu reproduksi di Hackensack University Medical Center di New Jersey mengatakan manfaat sekaligus risiko yang dihadapi soal make-up permanen. Berikut ini paparannya, seperti dilansir dari laman Huffingtonpost.
Mengapa make-up permanen menjadi tren?
Berdasarkan survei yang dilakukan tahun 2014, wanita menghabiskan rata-rata 55 menit sehari untuk berdandan termasuk ber-make-up. Dan berdasarkan video yang ditayangkan di Money, rata-rata wanita Amerika akan menghabiskan sekitar 15 ribu dolar untuk kosmetik selama setahun.
Sementara itu, beberapa wanita mengklaim akan mentato wajahnya secara permanen untuk mengubah warna bibir, membuat eyeliner imitasi, juga melakukan sulam alis. Hal tersebut dilakukan demi menghemat waktu dan uang mereka.
Mengenal make-up permanen
Prosedur make-up permanen sama dengan proses tato. Para seniman tato menggunakan jarum untuk memasukkan pigmen warna ke dalam lapisan dermis kulit. Bagian yang paling umum ditato adalah bibir, alis, dan eyeliner imitasi agar seakan-akan mereka menggunakan lipstik, eyeshadow, eyeliner, dan browliner.
Dengan bantuan permanen make-up profesional. wanita bisa memilih warna yang mereka inginkan. Terkadang prosesnya membutuhkan proses anastesi, dan prosesnya memakan waktu hanya beberapa jam saja. Hasilnya bisa bertahan hingga beberapa tahun, bahkan seumur hidup.
Apakah make-up permanen aman?
"Secara keseluruhan make-up permanen aman. Risikonya sama seperti saat kita mentato," ujar Alvarez.
Namun, risiko yang paling serius adalah infeksi yang disebabkan dari alat-alat pembuat tato yang tidak steril.
"Risiko lainnya Menurut Food and Drug Administration (FDA), reaksi alergi terhadap pigmen yang digunakan dalam tato juga bisa terjadi bahkan sulit dihilangkan akibat kontaminasi tersebut," ujarnya.
Lebih lanjut, FDA juga mencantumkan granuloma (nodul yang terbentuk di sekitar bahan asing), keloid (jaringan parut yang berlebihan), dan masalah pemindahan sebagai risiko make-up permanen.
Dan jika Anda memilih make-up permanen dan kemudian memerlukan MRI, Anda harus memberi tahu teknisinya. Terkadang orang dengan make-up permanen yang mengalami MRI mengalami bengkak atau terbakar di sekitar area tato, namun efek ini bersifat sementara.