Merupakan Warna Tertua, Ini Filosofi Biru pada Kain Batik
- ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVA.co.id – Warna biru identik dengan harmoni, kepercayaan, percaya diri, dingin, juga terkadang kesedihan. Di Amerika dan Eropa, opini publik mengatakan, bahwa warna biru merupakan warna paling populer dan dipilih hampir setengah populasi, baik pria ataupun wanita, sebagai warna favorit mereka.
Warna biru juga telah banyak digunakan sejak berabad lamanya. Hal ini terlihat dari banyaknya peninggalan bersejarah yang menggunakan warna biru juga putih. Seperti guci, keramik, perhiasan, yang bahkan Vincent van Gogh menggunakan warna biru untuk menciptakan mood dan emosi.
"Pada 2500 Sebelum Masehi, warna indigo sudah dipakai untuk mewarnai kain zaman dulu. Tidak hanya itu, keramik, lantai, dinding, keramik hias, kalau dilihat benda kuno semua biru. Jadi itu warna tertua di dunia, dan terbukti paling kuat warnanya dibanding warna lain," kata Nita Kenzo, pelaku warna alam, owner dan designer Galeri batik Jawa, yang ditemui usai jumpa pers Gelar Batik Nusantara 2017, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Nita juga mengatakan, itu sebabnya warna biru kerap disebut sebagai 'King of Color, the color of the king.'
Dalam batik warna alam sendiri, biru lebih sering dijumpai dibanding warna alam lainnya. Bukan karena lebih mudah, justru pewarnaan biru lebih sulit untuk dilakukan, karena memerlukan pencelupan berulang untuk mendapat biru yang diinginkan.
"Biru sebenarnya paling sulit, karena harus mencapai 20 kali celup baru muncul. Begitu direbus akan lebih muda."
"Kenapa biru? Kembali pada sejarah batik kelengan, biru itu warna pertama sebelum jadi sogan. Sogan itu yang coklat."
Bisa dibayangkan bukan betapa tuanya warna biru, mengingat batik sogan sendiri sudah menjadi ciri khas batik tradisional keraton di Jawa yang sudah ada sejak berabad lalu lamanya. (mus)