Lestarikan Warisan Budaya, Kompetisi Kain Besurek Digelar
- instagram.com/tutycholidstudio
VIVA.co.id – Kompetisi kain besurek akan menjadi salah satu daya tarik dalam Pameran Adiwastra Nusantara pada 5-9 April mendatang di Hall A dan B Jakarta Convention Center (JCC). Hal ini diungkapkan oleh Tuty Cholid, selaku penyelenggara Pameran Adiwastra Nusantara.
"(Ini) untuk mengembangkan desain baru lagi, jadi tidak monoton, jadi lebih berkreatif guna mengembangkan teknik pewarnanya dari mana," kata Tuty kepada VIVA.co.id, di Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin, 3 April 2017.
Selain itu, Tuty menjelaskan bahwa gelaran kompetisi kain batik besurek ini juga untuk melestarikan dan mengangkat kembali keberadaan kain tersebut sebagai kekayaan budaya Tanah Air.
"Kain besurek memang dulu ada di mana-mana, banyaknya di daerah pesisir. Tapi, yang masih bertahan sekarang itu di daerah Bengkulu, karena mereka yang cukup peduli. Ini supaya diangkat kembali bahwa ini adalah peninggalan budaya yang disosialisasikan," tuturnya.
Tuty menjelaskan, kain batik besurek memiliki motif kaligrafi, yang seringkali hanya ekspresi budaya dari masing-masing masyarakat. Seringkali, kata Tuty, motif-motif pada kain batik besurek tidak memiliki makna.
"Motifnya simple dan ada tulisan kaligrafi Arab. (Untuk warna) biasanya warna biru dongker, mungkin dulu itu karena warna alam, ada juga dulu indigo dan kuning. Biasanya biru dan cokelat untuk aslinya," ujarnya.
Dari seluruh peserta yang mengikuti kompetisi ini, akan diambil 10 finalis yang karyanya akan dipamerkan pada gelaran Adiwastra Nusantara ke-10. (art)