Bermodal Smartphone, Mereka Sukses Bisnis Jasa Titip

Jasa titip beli menerima titipan belanja di luar maupun dalam negeri.
Sumber :
  • Pexels/freestocks.org

VIVA.co.id – Tidak butuh uang segepok. Cukup bermodal sebuah smartphone atau website, mereka  menjalankan bisnisnya. Pekerjaannya ke luar masuk toko atau merchant besar dan terkenal, mencari barang sesuai keinginan para pelanggan yang percaya jasa mereka.

Begitulah rutinitas para personal shopper alias pelaku jasa titip beli, bisnis yang saat ini kian menjamur. Pelanggan mereka kini tak lagi hanya minta dicarikan barang tertentu dengan harga selangit. Jasa titip beli sekarang juga melayani pembelian barang ceceh remeh temeh yang dahulu tak terpikirkan. Bisa dari toko lokal atau pun toko-toko di luar negeri.

Kecanggihan teknologi memudahkan segalanya. Lewat akun sosial media atau website belanja, calon pembeli tak perlu lagi capai-capai mendapatkan barang yang diinginkan hingga harus terbang ke luar negeri. Tak perlu ke luar biaya transportasi yang mahal, dan tak perlu merasakan beratnya mengangkut barang belanjaan.

Hanya lewat jasa titip beli atau jastip, semua produk atau apapun barang yang diinginkan  dengan mudah bisa ada dalam genggaman. Tinggal browsing sambil duduk manis, saat menemukan barang yang diinginkan tinggal titip lalu transfer. Dan Anda pun lagi-lagi hanya tinggal menunggu, hingga produk yang Anda titipkan tiba di rumah.

Bagaimana jastip ini bermula? Menurut Amalia E Maulana, Brand Consultant yang memperkenalkan pendekatan riset kontemporer Ethnography Marketing di Indonesia, jasa titip atau jastip ini sebenarnya dimulai dari titip teman yang pergi ke luar negeri. Dari situlah, bisnis titip barang ini jadi semakin populer.

Jastip ini menguntungkan bagi kedua belah pihak. Pembeli bisa mendapatkan barang yang diinginkan tanpa harus ke luar rumah. Sementara bagi yang menjalani bisnis jastip, jastip ini menjadi salah satu peluang usaha, untuk satu barang biasanya ada biaya yang dikutip, kisarannya berbeda, antara 10 sampai 20 persen dari harga barang.

Walaupun biaya jastip 10 persen terkadang tidak bisa menutupi biaya lelah untuk mencari barang dan packaging tetapi kalau jumlah pembeli banyak, hasilnya lumayan.

Bagaimana bisnis ini terus berkembang, Amalia menuturkan, karena riding on the waves, pada saat gelombang e commerce. Saat itu orang lagi seru-serunya belanja online. "Belanja online itu sebenarnya dia tidak tahu persis orangnya, kalau coba memang ada orang yang berani titip belanja sama orang yang tidak terlalu kenal? Kalau mau titip pasti sama yang sudah dikenal," ujarnya

Sekarang dengan online semua jadi terbuka. Kemudian orang yang sudah terbiasa ambil risiko titip barang luar negeri dari teman, melihat ini sama saja dengan mengambil risiko. "Tapi mereka melihat ada kelebihan yaitu barangnya lebih pasti. Karena dibeli di tempat yang asli," kata Amalia.

Yang dikejar para konsumen, ujar Amalia, sebenarnya barang-barang yang branded, barang yang pasti, sesuatu yang mereknya asli. Dan kini bisnis jastip ini menjadi makin marak karena ada pengaruh sosial media.

"Sekarang itu eranya ‘crowd’, kalau dulu apa-apa individualis. Termasuk yang belanja, saya transaksi pergi ke toko urusan dengan penjual, transaksinya one on one," ujar dia.

Sekarang ini, Amalia menambahkan, zamannya mengumpulkan crowd atau zamannya komunitas. Bagaimana pun komunitas itu sumber bisnis luar biasa kalau kita bisa mencari tahu apa yang dibutuhkan mereka. Sehingga tidak perlu merasa aneh jika sekarang banyak sekali komunitas yang menjadi tempat berbisnis.

"Bisnis titip ini sekarang melihat kalau mereka bisa makelarin,  dan mereka bisa menjamin yang menitip bisa dapat barangnya, dan yang dititipkan pasti uangnya kembali, berarti dia bisa merekrut orang ketiga yang terpercaya," tuturnya.

TikToker Ini Jastip Sushi Tapi Basi saat Dimakan, Penjualnya Beri Klarifikasi!

Karena itu, tidak heran jika bisnis jastip ini tidak dijalani oleh institusi, melainkan individu. "Berarti di sini sudah masuk yang namanya personal branding. Kalau dia berhasil membina personal branding dengan baik, berarti dia bisa mendapatkan customer yang banyak," ujarnya.

Jastip @tipbar_ikea

Shopee 10.10 Brands Festival Catat Peningkatan Transaksi 7 Kali Lipat di Shopee Mall

Pemilik akun jastip @tipbar_ikea, Hardika Widiasri, misalnya. Ia merupakan salah satu contoh pelaku bisnis jastip yang berhasil karena personal brandingnya. Hardika sendiri mengkhususkan diri pada barang-barang produk IKEA.

"IKEA merupakan toko home furnish yang cukup terkenal di luar negeri, dan saat open store di Indonesia, IKEA baru mempunyai satu store saja. Hal itu yang membuat saya memulai bisnis jasa titip pembelian barang-barang IKEA," cerita Hardika ketika awal mula ia menjalankan bisnis jastip.

Riset: 90 Persen Masyarakat Pilih Brand Lokal saat Belanja, Terbanyak di Fashion

Ia pun mengaku, niat awal sebenarnya ingin membantu membelikan orang-orang barang IKEA karena rumah mereka jauh, di luar kota, di luar pulau atau pun tidak ada waktu untuk berbelanja. "Selain itu kebetulan rumah saya dekat dengan store sehingga mobilisasi untuk berbelanja sangat terjangkau."

Kebanyakan produk yang dipesan pecinta produk-produk IKEA adalah peralatan dapur dan makan, aneka bed textile, lighting, rugs, home decoration, furniture seperti sofa, lemari pakaian, ranjang, kasur, meja makan, dan lain-lain.

Dia yakin, menjadi perantara penjualan produk-produk IKEA bisa mendatangkan banyak keuntungan. Karena semua produk yang dijual IKEA diyakininya mempunyai keunikan, multifungsi, dan harganya pun terjangkau sehingga membuat orang-orang tertarik untuk membelinya.

Karena sudah menjadi bagian dari hobi berbelanja produk-produk rumah tangga, wanita yang akrab disapa Asri ini seringkali belanja langsung ke store nya. Sekali perjalanan belanja, Asri bisa membeli lebih dari 100 barang kecil dan besar.

Konsumennya, diakui Asri kebanyakan ibu rumah tangga. Tetapi beberapa kali ada juga yang membeli atas nama management sebuah kantor atau restoran. Untuk pembayaran, tidak perlu repot, bisa full payment dengan transfer bank. Jika ada kelebihan uangnya, misalnya barang yang diinginkan sedang sold di store, maka uang pun bisa kembali.

Dari jasa titip ini, Asri mengaku tidak banyak mengambil keuntungan. Untuk fee, dia mulai dari Rp5000 per barang. Detailnya, harga barang di bawah Rp20.000 fee Rp5.000. "Harga barang Rp20.001-Rp50.000  fee Rp10.000. Harga barang Rp50.001-Rp100.000 fee Rp12.000. Harga Rp100.001-Rp150.000 fee Rp15.000. Harga Rp150.001-Rp200.000 fee Rp20.000. Harga Rp200.001-Rp250.000 fee Rp25.000. Dan harga Rp250.001-Rp300.000 fee Rp30.000, dan seterusnya," terang Asri.

Namun, khusus harga barang di atas Rp1 juta feenya antara Rp80.000-Rp100.000. Harga fee, juga sudah termasuk biaya packing bubble wrap atau plastik wrap atau dus atau koran.

Dari bisnis ini, omzet yang diraih Asri cukup besar. "Kalau tidak ada sale Rp6 juta-Rp7 juta per bulan. Kalau sedang ada sale bisa mencapai Rp10 juta- Rp11 juta per bulan," ungkapnya.

Diakui Asri bisnis ini benar-benar menjanjikan karena bisa dijalani tanpa modal. "Jadi kita belanja sesuai dengan list customer yang sudah payment. Selain itu untuk seorang ibu rumah tangga seperti saya jadi bisa mempunyai pendapatan tambahan," ujarnya.

Walau mudah dijalankan, bukan berarti bisnis ini tanpa jaminan. Untuk menjamin produk yang ditawarkannya 100 persen asli, setiap pembelian akan disertakan struk belanja. Tak hanya itu, agar pengguna jastip ini percaya, Asri pun sering melakukan share picture saat sedang berbelanja.

Bagi Asri, bisnis ini sangat menyenangkan, apalagi, ketika jumlah pemesanan begitu banyak. Karena saat itu terjadi, ia pernah beberapa kali harus dua kali bolak-balik dari toko ke rumah mengangkut barang karena mobil tidak cukup untuk mengangkut.

"Tetapi jika ada pesanan barang yang besar-besar dan panjang-panjang sehingga sama sekali tidak muat di mobil kami, kami menggunakan jasa sewa pickup. Dan biaya yang ditimbulkan karena sewa tersebut kami yang menanggung," kata Asri.

Ayo Titip

Jika tipbar_ikea menawarkan jasa titip khusus produk-produk rumah tangga, berbeda halnya dengan pelaku jastip yang satu ini. Pemilik jastip Ayo Titip, Petrisia Pongressa Pasulu, tertarik menggeluti bisnis ini karena terinspirasi dengan para pelaku jasti-jastip terdahulunya.

"Awal mulanya memulai karena dengar di salah satu komunitas bisnis online bahwa ada salah satu orang yang omzetnya mencapai miliaran rupiah cuma dengan bisnis ini. Nggak ada salahnya dicoba," ujar Petrisia pada VIVA.co.id.

Apalagi bisnisnya ini tanpa modal, cuma modal foto saja. Tapi, meski usaha bisnis jastip yang dijalaninya baru berjalan dalam hitungan bulan, namun, terbukti, untuk ukuran jastip baru, bisnis ini benar-benar menjanjikan.

Pestrisia menuturkan, melayani jastip untuk produk-produk yang berhubungan fesyen mulai dari baju, tas, sepatu, dan lain-lain.

Bukan tanpa alasan membuat jastip untuk fesyen. Karena faktanya, barang mahal biasanya cuma punya outlet di kota-kota besar, sehingga ini menjadi peluang bisnis karena ternyata orang-orang di daerah yang minat terhadap barang mahal sangat banyak. "Selain itu orang yang beli barang mahal punya kecenderungan nggak banyak tanya, tapi langsung beli," tuturnya.

Tak sulit bagi Petrisia mendapatkan barang-barang titipan yang dipesan para pengguna jasanya. Seringkali dia belanja sendiri ke mal di Jakarta. Dalam satu kali perjalanan belanja ia bisa membeli hingga  20 barang. Bahkan, jika musim liburan, atau musim diskon jadi lebih banyak. "Bisa juga lebih sedikit kalau enggak ada promo."

Petrisia mengungkapkan, produk fesyen yang seringkali banyak dipesan antara lain merek Zara, Uniqlo, H&M, Pull&Bear dan merek lainnya. Tapi katanya, ibu rumah tangga dan remaja yang paling banyak menjadi pengguna jasanya.

Untuk mencegah penipuan, Petrisia selalu meminta para pengguna jasanya untuk melakukan pembayaran via transfer terlebih dahulu. "Ditransfer dulu baru kami belanjakan barangnya, kalo barang tidak ada, kami refund uangnya," ujar dia

Dari jasa titip ini, Pestrisia mengaku, menetapkan tarif untuk satu barang sebesar Rp25 ribu. Dari tarif yang ditetapkan itu, omzet yang diraihnya bisa mencapai puluhan juta. "Lumayan untuk saya yang baru menggeluti bisnis ini hitungan bulan saja," kata dia.

Petrisia pun sangat menikmati bisnis yang dijalaninya ini karena dia tidak perlu ke luar modal, namun dia bisa mendapatkan banyak uang. "Kerjanya juga kayak jalan-jalan dan belanja saja di mal."

Meski bisnis ini mudah dijalankan, tapi Petrisia tetap harus teliti ketika proses pengiriman barang dilakukan. Ia wajib melakukan cek barang dan memastikan, barang yang telah dibeli tidak mengalami kerusakan. "Selama ini sih aman-aman saja. Kalau misal pas sampai, barangnya ada yang rusak juga tak apa, bisa dikirim ulang dan kami tukarkan barangnya ke outlet. Outlet barang branded biasanya kasih waktu satu bulan untuk penukaran barang, jadi tidak ada masalah."

Ia menjamin, selama menjalani bisnis ini, produk yang dibelinya benar-benar asli meski dia mendapatkan barang dengan membelinya dari mal-mal besar di Jakarta.

"Benar-benar asli karena kami beli di outletnya langsung. Kami kan jasa titip bukan jual produk. Barcodenya bisa dicek di aplikasi produk tersebut untuk cek asli atau enggaknya," kata dia.

Jika tertarik ingin menggunakan jasa Petrisia, biasanya calon konsumen diminta melakukan pemesanan terlebih dulu. "Orang yang pesan langsung isi form titip, kemudian kami akan berikan total yang harus dibayarkan, setelah ditransfer kami akan belanjakan barangnya lalu dikirim, bila barang ternyata sold out ya kami refund penuh uangnya. Jadi enggak perlu khawatir."

Biasanya, sebelum berbelanja Petrisia juga menunjukkan form titip beserta foto barang, jadi tidak sulit baginya saat mencari produk yang dititipkan saat ke mal. "Kami tinggal cari saja barang yang sesuai foto di outlet produk yang dipesan," ujarnya.

Meski merasa sedikit kerepotan, namun katanya kegiatan bisnis yang dijalaninya menyenangkan. Bahkan penuh tantangan. Apalagi, saat belanja barang diskon. "Biasanya kami mesti cepat-cepatan beli, karena ternyata jastip di Jakarta juga banyak. Apalagi jastip yang sudah besar-besar biasanya mereka berani stok barang," kata Petrisia.

Konsep Unik Bistip.com

Berbeda dengan tipbar_ikea dan Ayo Titip, bisnis yang ini agak berbeda. Ya, bistip.com mempertemukan traveler dengan penitip barang. Platform unik ini memang sengaja dibuat untuk melakukan jasa titip menitip online.

Bistip.com bisa dibilang juga sebagai sebuah komunitas online untuk layanan titip-menitip.

Jika Anda suka menitip sesuatu pada saudara atau kerabat yang akan bepergian ke luar kota atau ke luar negeri, mulai dari menitip makanan khas, cendera mata, hingga barang pribadi, bistip.com bisa dimanfaatkan.

Apalagi, jika orang-orang sekeliling Anda jarang bepergian ke luar kota atau luar negeri. Meski, bisa mendapatkan barang tersebut melalui kios online seperti Amazon.com atau eBay.com, tapi jasa tersebut seringkali tak digunakan ketika berpikir, biaya pengiriman barang yang sangat mahal.

Melihat kebutuhan itu, dua orang Indonesia yang masing-masing telah menyelesaikan studi di Australia dan Amerika Serikat menggagas suatu ide untuk memfasilitasi orang-orang yang suka titip-menitip. Bagaimana caranya? Dengan Bistip.com.

Apa itu Bistip.com? Bistip.com merupakan sebuah perusahaan startup yang mewadahi aktivitas titip-menitip antarpengguna melalui website. Dirilis sejak 11 Maret 2011, situs ini menggabungkan tradisi titip-menitip dan internet, sehingga memanfaatkan mobilitas manusia dengan komunikasi instan jarak jauh.

Di dalam situs tersebut, Anda akan menemukan istilah-istilah seperti Bistiper, atau pihak yang bisa dititipi barang, dan Wanted Bistiper, atau pihak yang mencari orang untuk bisa dititipi barang. Sederhananya, Wanted Bistiper akan memakai jasa Bistiper untuk membeli suatu barang di daerah yang dikunjunginya.

Sebagai contoh, Anda berdomisili di Jakarta, yang suatu hari menginginkan gudeg asli Jogja yang hanya bisa didapatkan di Yogyakarta. Anda bisa mencari Bistiper di Bistip.com yang juga berdomisi di Jakarta dan berencana pergi ke Jogjakarta dalam waktu dekat. Dengan begitu, dia bisa dititipkan untuk membeli gudeg tersebut. Tentu saja, Anda harus menyiapkan imbalan untuk Bistiper. Besarannya, tergantung hasil negosiasi Anda berdua.

Begitu pun sebaliknya. Selain menitip, Anda juga bisa dititipkan sesuatu oleh pengguna lain. Sebagai Bistiper, Anda juga bisa meminta imbalan pada Wanted Bistiper.

"Sebenarnya ini berawal dari pengalaman salah satu penggagas ide kita yang doyan jalan-jalan. Selain sering dititipkan oleh orang-orang sekitarnya, dia juga sering nitip kalau ada kerabat yang berencana pergi ke suatu tempat," kata Panggi Libersa Jasri Akadol, yang bertindak sebagai Web Producer and Programmer Bistip.com di awal pendiriannya tahun 2011 silam.

"Sejak itu, dia lantas memikirkan untuk membuat fasilitas bagi orang-orang yang suka titip-menitip. Jadilah Bistip," jelas Panggi. Ide ini, katanya, murni berasal dari penggagas Bistip, dan diklaim sebagai fasilitas khusus titip-menitip yang pertama di dunia.

Lalu, apa saja yang biasa dititipkan orang melalui Bistip?

"Umumnya barang pribadi. Beberapa ada juga yang menitip makanan khas daerah yang dikunjungi. Selain itu, gadget-gadget dengan harga murah, seperti Apple iPad 2, dan lainnya," tutur Panggi.

Lain halnya dengan bistip.com, ada lagi platform unik yang menawarkan jasa sama, yakni titipbarang.com.

Lewat websitenya dijelaskan, TitipBarang.com merupakan online store yang menjual barang-barang branded dari USA. Pengelola menjamin semua produknya asli dan terpercaya, karena produknya didapat dari outlet-outlet di USA.

Pembeli dapat membeli produk langsung dari online store ini atau langsung dari online store lainnya. "Kami akan bantu mengirimkan produk yang ada butuhkan apabila kami tidak menjual produk tersebut di online store kami," tulisnya.

TitipBarang.com ini dimulai dari keluarga dan teman-teman yang berusaha untuk mendapatkan produk dari USA tanpa perlu ke USA.Terbersit untuk memperluas bisnis ini untuk orang-orang di Indonesia yang mencari, memerlukan, dan mau mencoba produk dari USA dengan mudah melalui TitipBarang.com tanpa perlu jauh-jauh ke USA.

"So, kalau anda mencari, memerlukan, dan mau mencoba produk dari USA, jangan ragu-ragu untuk hubungi kami atau belanja melalui online store kami di www.titipbarang.com," promo website tersebut.

Untuk mendapatkan layanan jasanya, Anda  akan diminta untuk mengirimkan list barang yang diinginkan ke email atau Whatsapp. Lalu, transfer dana ke rekening yang diminta sesuai estimasi. Kemudian, list permintaan barang Anda akan diproses, dan akan dikirimkan door to door ke rumah Anda.

Jika berselancar di website ini sebelum menitip produk, Anda pun bisa mencari tahu, produk Amerika apa saja yang sedang diskon. Dengan begitu, akan ada banyak keuntungan yang Anda bisa dapatkan melalui jasa titip ini. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya