Tenun Tanimbar Maluku Siap Melenggang di Tokyo
- VIVA.co.id/Linda Hasibuan
VIVA.co.id – Salah satu kekayaan budaya yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia adalah keragaman kain tradisional. Salah satu kain Nusantara yang kini menjadi sorotan adalah Tenun Tanimbar asal Maluku Tenggara Barat.
Siap sangka, kini Tenun Tanimbar sudah mulai dirilik oleh beberapa perancang busana Indonesia seperti Samuel Wattimena, Choosy Latu dan Wignyo Rahadi..
Bahkan, salah satu desainer Tanah Air, Wignyo Rahadi akan menampilkan busana berbalut Tenun Tanimbar ke Jepang. Busana persembahan Wignyo akan ditampilkan dalam pagelaran busana yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Jepang pada 6 April 2017 dengan mengangkat tema ‘Metamorphoseast’.
Sedikitnya akan ada 20 koleksi terinspirasi busana Jepang, seperti kimono, hakama dam obi, yang seluruhnya berbalut meterial Tenun Tanimbar hasil pengembangan motif Ulerati. Motif tersebut memiliki makna, yakni ulet kecil yang mengandung filosofi kecintaan masyarakat Tanimbar terhadap lingkungan hidup.
"Iya betul, pada 6 April mendatang saya akan menampilkan koleksi yang berbalut Tenun Tanimbar di Jepang. Akan ada sekitar 20 koleksi dengan mengadaptasi model busana kimono, hakama dan obi," ujar Wignyo Rahadi kepada VIVA.co.id, Kamis, 2 Maret 2017.
Wignyo menuturkan bahwa tidak mudah mengangkat motif Ulerati karena bentuknya menyerupai berupa barisan ulat kecil yang membentuk garis panjang. Pembuatan tenunnya juga membutuhkan waktu yang cukup lama agar detail yang diinginkan terlihat.
Sementara dalam koleksinya, Wignyo akan menggunakan material yang nyaman dalam tenunnya, seperti katun dan sutera. Untuk warna, akan didominasi warna biru dan abu-abu untuk menghasilkan satu tampilan yang mengesankan.
"Saya akan mengambil warna biru dan abu-abu karena masyarakat Jepang lebih suka dengan warna yang tenang seperti itu. Koleksi ini akan menampilkan gaya yang elegan secara keseluruhan," ucapnya.