Tas Kulit Unik Berhias Lukisan Putra Maestro Affandi
- Nur Faishal/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Tangan Agung Affandi meliuk-liuk di atas kanvas persegi empat di atas meja bundar. Dia sedang menyempurnakan gambar Borobudur yang dilukis dan hampir rampung.
Dia menyebut lukisannya itu menganut aliran ekspresionisme. Lukisannya ini dipersiapkan Agung sebagai bahan luar tas kulit Industri Kecil Menengah (IKM) Huraira Leather Bag (HLB).
"Saya memang biasa diminta galeri tas di sini untuk melukis," kata anak maestro lukis Indonesia, Affandi, itu kepada VIVA.co.id di Galeri HLB, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 2 Maret 2017.
Oleh HLB, lukisan Agung dipakai untuk mempercantik tas kulit bikinan galeri tersebut. Begitu lukisan selesai, lukisan ditempelkan di bagian luar tas yang sudah jadi.
"Kanvasnya kualitas bagus, dibeli dari luar negeri. Catnya acrylic, dibeli di Jerman. Jadi tidak akan luntur," katanya.
Dan Galeri Huraira Leather Bag ini menjadi destinasi ratusan ibu-ibu dari Bank Negara Indonesia (BNI). Rombongan berjumlah tiga bus tersebut datang dipimpin oleh pemain peran yang juga komunitas istri pejabat dan pegawai BNI, Yenny Rachman. Mereka tampak antusias melihat-lihat tas karya HLB.
Yenny salut dengan tas lukis yang diproduksi oleh HLB. Menurutnya, itu bisa menjadi contoh bagi UKM-UKM lain di daerah untuk memperkenalkan produk kerajinan lokal, bukan hanya di Indonesia, tapi juga penggemar tas di luar negeri. "Saya mengapresiasi," katanya.
Tapi dia juga mengusulkan agar HLB menciptakan karya kerajinan tas yang orisinal. Menurutnya, sampai saat ini belum ada produk tas lokal yang mengusung orisinalitas.
"Kecenderungannya sekarang, kan, mengikuti pasar. Kalau bisa ke depannya bagaimana caranya membentuk pasar, jadi pasar yang ikut kita," ujar Yenny.
Pemeran Ita Si Anak Pungut itu menyebut contoh batik sebagai produk Indonesia yang orisinal. "Kalau batik berhasil (diakui orisinalitasnya). Dari material, desain, sentuhan printing-nya, Indonesia banget," kata Yenny.
Sementara pemilik HLB, Siti Huraira mengatakan, tas kulit lukis bikinannya mengusung konsep budaya dan tradisi lokal sejumlah daerah di Indonesia. Jadi, selain orientasi bisnis, galerinya juga bersemangat untuk mengenalkan budaya dan pariwisata Tanah Air kepada publik di dalam maupun luar negeri.
Selain di dalam negeri, tas kulit HLB juga dipasarkan dan kerap ikut pameran di luar negeri, seperti Dubai dan paling banyak diekspor ke Eropa. "Jadi juga bisa dibuat promosikan pariwisata Indonesia ke dunia," ujar Huraira.
Soal kanvas dan cat lukisan pada tas kulitnya dia membenarkan dibeli secara khusus di Jerman. Namun bahan tas kulitnya dari lokal. Karena kualitas dijaga, harga tas di HLB cukup mahal, mulai Rp2,5 juta sampai puluhan juta.