Harga Jubah Raja Salman Bisa Mencapai Rp70 Juta
- Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
VIVA.co.id – Kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al-Saud ke Indonesia memberi warna tersendiri. Adapun hal unik yang terlihat adalah sang raja tampak mengenakan jubah panjang atau biasa disebut bisht.
Bisht sendiri merupakan pakaian tradisional yang digunakan oleh kaum pria di Arab. Penggunaan bisht bisa dikatakan sebagai penentu strata sosial seorang pria Arab.
Dilansir dari laman Arab News, pemakaian bisht ini pun tidak dilakukan oleh sembarang orang dan hanya umumnya dikenakan oleh tokoh agama, pangeran atau pejabat di Arab.
Para pembuat bisht juga bukanlah penjahit biasa, karena umumnya, teknik pembuatannya ditularkan secara turun temurun.
Nah, jubah ini biasanya dibuat dari benang wol atau sutera berwarna putih, krem, abu-abu, cokelat dan hitam. Sedikitnya ada tiga model bisht yang berbeda, seperti darbeyah, mekasar dan tarkeeb.
Untuk membuat satu buah bisht, dibutuhkan waktu sekitar 80 jam hingga 120 jam, tergantung model dan desain. Namun, saat ini hampir semua bisht diproduksi oleh mesin.
"Untuk satu buah bisht biasanya dikerjakan oleh empat orang. Semakin rumit desainnya, pastinya akan semakin lama pula waktu yang dibutuhkan," ujar Abu Salem selaku penjahit busana bisht.
Dia menuturkan, ada beberapa sentuhan motif berwarna yang membuat tampilan bisht terlihat semakin mewah. Motif yang dijahit di bisht tersebut dikenal dengan nama zari.
Kemudian untuk harga satu buah bisht ini dibanderol cukup beragam, mulai dari sekitar Rp350 ribu hingga Rp70 juta. Khusus bisht dari Al-Ahsa adalah jubah yang paling mahal penjualannya, karena menggunakan benang wol dari bulu kambing disertai bordir emas di bagian kerah dan lengan.
Sementara, secara tradisional, bisht memiliki dua buah lubang pada lengan, tetapi dapat dikenakan dengan hanya satu lubang saja dan untuk tangan kanan. Lalu tangan kiri dapat diselipkan di samping atau di dalam jubah.