Salon Khusus Muslimah Hadir di New York

Grand opening salon dan butik Le'Jemalik
Sumber :
  • instagram.com/lejemalik

VIVA.co.id – Setiap wanita selau ingin tampil cantik. Untuk mendapatkannya, mereka kerap melakukan perawatan kecantikan di salon.

Geliat Industri Jasa Salon Kecantikan Hadirkan Inovasi Layanan dan Peralatan Berkualitas Tinggi

Untuk Muslimah yang mengenakan jilbab, lebih nyaman memilih calon khusus Muslimah. Sayangnya, salon kecantikan khusus Muslimah sangat sulit ditemui, terutama di negara minoritas Muslim seperti Amerika Serikat (AS). Namun salon Muslimah telah hadir di apartemen di kawasan Brooklyn, New York, AS.

Salon khusus Muslimah itu bernama Le'Jemalik, yang dibuka oleh seorang ahli kecantikan berjilbab, Huda Quhshi. Salon ini sepenuhnya melayani kaum Hawa dan menjadi semacam tempat perlindungan bagi wanita berjilbab agar leluasa melepas jilbab tanpa khawatir ada pria atau orang asing lain melihat dirinya saat sedang melakukan perawatan rambut.

Wujudkan Pernikahan Impian Penuh Pesona Tradisional Bersama House of Liza

"Ini adalah tempat di mana Anda bisa datang dan merasa santai. Anda dapat merasakan pengalaman yang indah tanpa khawatir ada pria ke salon ini," ujar wanita berusia 37 tahun itu, seperti dilansir Huffington Post.

Le'Jemalik berasal dari bahasa Arab yang berarti, untuk kecantikan Anda. Salon yang telah dibuka sejak 29 Januari 2017 ini menawarkan berbagai layanan, mulai tata kecantikan rambut hingga kuku, waxing dan make-up. Salon yang juga butik ini juga menjual gaun pengantin dan menawarkan seminar reguler bagi para profesional kecantikan yang ingin meningkatkan keterampilan mereka.

Pria Todong Senpi dan Aniaya Pegawai Salon Kecantikan di Bandar Lampung

Wanita keturunan Yaman ini mengatakan bahwa pada salon memiliki beberapa ruang. Para pria hanya diperbolehkan menunggu di ruang tunggu Le'Jemalik, tapi daerah layanan yang sebenarnya ada di balik pintu ganda dan hanya dapat dilewati para wanita.

Quhshi mengataka,  sejak salon ini dibuka telah menarik banyak klien baik dari wanita Muslim maupun wanita Yahudi Ortodoks, yang juga mengenakan penutup rambut. Tidak hanya untuk Muslimah berhijab saja, dia menyatakan bahwa salon ini juga melayani nonMuslimah.

"Wanita dari agama lain begitu bersemangat tentang salon ini, meskipun mereka bukan Muslim. Mereka senang untuk bisa mendukung bisnis ini dan datang ke sini karena mereka ingin merasa nyaman," ucapnya.

Sementara itu, sebagai seorang wanita berjilbab, Quhshi berharap bisa menjadi inspirasi bagi wanita lain untuk mencapai mimpi mereka. "Saya ingin membantu gadis-gadis lain untuk mengikuti mimpi mereka," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya