Hillary Clinton Pakai Kalung Oscar de la Renta Rp7,9 Juta

Pimred Vogue AS, Anna Wintour dan Hillary Clinton
Sumber :
  • Reuters/Shannon Stapleton

VIVA.co.id – Meski kalah bersaing dalam pemilihan umum (pemilu) dengan Donald Trump beberapa waktu lalu, namun Hillary Clinton tampaknya menjalani hidup dengan sangat baik setelah pemilu. Dia menghadiri gelaran terakhir New York Fashion Week (NYFW) 2017.

Email Hillary Clinton ke Ikhwanul Muslimin Berbuntut Panjang

Bersama dengan teman dan pendukung politiknya, Pemimpin Redaksi Vogue Amerika, Anna Wintour, Clinton menghadiri peluncuran koleksi terbaru prangko untuk menghormati desainer Oscar de la Renta.

Dikutip dari Racked, kedua wanita ini sepertinya telah berkoordinasi mengenai busana yang mereka kenakan. Keduanya memakai busana dengan nuansa Hari Kasih Sayang atau Valentine, merah dan pink.

Akhirnya Hillary Clinton Dukung Joe Biden Lawan Trump di Pemilu AS

Wintour mengenakan gaun ungu bermotif bunga dipadu dengan kardigan merah. Sedangkan Clinton memilih mantel fuchsia dipasangkan dengan celana hitam ketat.

Dan jika Wintour mempercantik penampilannya dengan kalung kristal chunky, mantan Sekretaris Negara AS itu mengenakan salah satu kalung emas aksen bertumpuk dari koleksi Oscar de la Renta, dengan harga Rp7,9 juta. Itu bukan harga yang murah dan jika dia seorang presiden, mungkin kalung dan penampilannya akan menimbulkan beragam reaksi.

Michelle Obama Rebut Gelar Hillary Clinton di AS

Namun, karena dia datang untuk menghadiri acara penghormatan untuk desainer ikonik Amerika, yang merupakan seorang imigran, sehingga pilihan busana dan aksesorinya tidak akan menjadi sorotan luar biasa. Dan saat di podium, Clinton berbicara soal kunjungannya pada tahun 1998 ke Republik Dominika, yang merupakan negara asal de la Renta.

"Ada banyak dan lebih banyak lagi imigran yang cinta Amerika seperti yang ditunjukkan Oscar de la Renta setiap harinya," kata dia.

Hillary Clinton

Hillary Clinton Usul Electoral College Dihapus dari Pemilu AS

Hillary Clinton kalah dengan sistem electoral college saat pemilu presiden AS pada 2016 lalu, padahal menang suara populer.

img_title
VIVA.co.id
15 Desember 2020