Mengenal Keindahan Kain Tenun Suku Baduy

Desainer Lekat, Amanda Indah Lestari
Sumber :
  • Viva.co.id/Linda Hasibuan

VIVA.co.id – Keberagaman wastra nusantara Indonesia memang tak ada habisnya untuk digali. Dan, salah satu yang unik dari kain tradisional itu adalah tenun suku Baduy.

BRI Hadir di Gelaran Alun Alun Indonesia, Ada Banyak Diskon Hingga Promo Ratusan Ribu Rupiah

Kain tenun yang dibuat dengan bantuan alam ini diproses dengan cara ditenun oleh perempuan suku Baduy. Proses dimulai dengan kapas yang dipintal hingga membentuk benang.

Dari benang inilah proses akan dilanjutkan dengan kegiatan menenun. Kegiatan ini hanya boleh dilakukan oleh kaum perempuan suku Baduy. Proses menenun bisa berlangsung mulai dari hitungan minggu hingga bulan, tergantung dari kerumitan membuat motif kain.

Dipamerkan di NYFW, Koleksi Mamuli Sumba Dipersembahkan untuk Para Penenun Wanita

Menurut desainer Lekat, Amanda Indah Lestari yang sering menggunakan kain tenun Baduy dalam sejumlah karyanya, motif kain tenun suku Baduy dalam dan luar sangat berbeda. Untuk kain tenun Baduy luar, garisnya terlihat lebih warna-warni dan motif terinspirasi dari alam.

"Kain tenun Baduy luar saya lihat lebih unik dilihat dari geometrisnya. Untuk warnanya lebih cerah, sehingga saya lebih sering mendesain tenun ini karena mudah dieksplorasi," ujar Amanda kepada VIVA.co.id saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu, 8 Februari 2017.  

Amanda Eyklima Perkenalkan Kain Tenun Suku Baduy di Mongolia

Warna cerah dengan motif dan corak yang menarik sering kali menjadi pilihan para wisatawan yang berkunjung ke Baduy luar. Sementara itu, untuk kain tenun Baduy dalam, tenunnya menggunakan teknik sulam.

Selain itu, tenun Baduy dalam memiliki warna yang elegan dan lebih cocok untuk dikenakan ibu-ibu. Tidak dimungkiri, keberagaman corak yang indah tak lantas membuat para penenun mematok harga cukup variatif antara satu dengan lainnya.

"Tenun dari Baduy dalam dan luar memiliki keunikannya masing-masing. Di pasaran, tenun Baduy dihargai mulai dari Rp50 ribu untuk ukuran syal kecil dan Rp400 ribu untuk jenis sarung berukuran sedang," ucapnya.

Kain tenun.

Jangan Terkecoh! Begini Cara Bedakan Tenun yang Pakai Pewarna Alami dan Sintetis

Berbicara mengenai kain tenun, berbagai daerah memiliki ciri khas dan motif masing-masing, misalnya yang berasal dari Nusa Tenggara dan Kalimantan Barat pasti berbeda.

img_title
VIVA.co.id
13 Desember 2024