Batik Lasem, Tema Utama Kondangan Peranakan Tionghoa 2016
- VIVA.co.id/Nuvola Gloria
VIVA.co.id – Untuk ketiga kalinya, acara Kondangan Peranakan Tionghoa Indonesia digelar dan kali ini akan dilaksanakan pada 11 November 2016 di Grand Ballroom Hotel Fairmont Jakarta. Pagelaran busana dalam acara ini bertujuan untuk menambah semangat cinta budaya dan warisan leluhur Tionghoa.
Di bawah naungan The Association of Peranakan Tionghoa Indonesia (ASPERTINA), pagelaran busana ini memamerkan koleksi dari perancang busana kenamaan Indonesia.
"Tujuan kegiatan ini untuk mempromosikan budaya pernikahan bagi suku Tionghoa di Indonesia. Karena anak-anak muda Tionghoa ketika menikah lebih suka menggunakan busana gaya Barat, itu jd concern kami. Kenapa harus pakai busana barat?" kata Andrew Susanto selaku Ketua Aspertina saat jumpa pers di Casa Grande Ballroom, Jakarta Selatan, Kamis, 27 November 2016.
Ivan Gunawan, Aji Notonegoro, Afif Syakur, Musa Widiatmojo, Zaenal Songket, Defrico Audy, Vielga Wennida dan Kursien Karzai akan memamerkan masing-masing delapan koleksi terbaru mereka.
Batik Lasem menjadi tema utama koleksi peragaan busana yang menjadi pakem untuk Kondangan Peranakan Tionghoa.
"Batik Lasem ini batik peranakan Tionghoa, unik ya. Motifnya ada naga atau liong, bunga teratai, bunga seruni, ikan mas, kelelawar, dan koin," ungkap William Kwan selaku Dewan Pakar.
Batik Lasem ini dibagi menjadi tiga yaitu pengaruh dari Tionghoa, Jawa, dan Tionghoa-Jawa. Mayoritas banyak digemari di Pulau Sumatra dengan dominasi warna merah darah ayam.
"Nanti yang akan ditampilkan berupa kebaya dari masing-masing perancang busananya," kata William.
(ren)