Yogyakarta Jadi Kota Batik Dunia, Ini Alasannya
- VIVA.co.id/Linda Hasibuan
VIVA.co.id – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendapat predikat sebagai kota batik dunia oleh World Craft Council. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi semangat bagi pengrajin batik di DIY untuk berkarya lebih baik lagi.
Predikat ini nantinya diharapkan bukan saja menjadi primadona di Indonesia, tapi juga di dunia internasional. Bukan tanpa alasan Yogyakarta menjadi kota batik dunia, sebab Yogyakarta dinilai memiliki kriteria keistimewaan yang mumpuni.
Kriteria tersebut adalah pertama, Yogyakarta memiliki nilai sejarah yang cukup dikenal di mana banyak peninggalan situs sejarah, salah satunya Candi Borobudur. Kedua, Yogyakarta tetap mempertahankan nilai keaslian meski sudah berkembangnya modernitas. Ketiga, nilai pelestarian yang dianggap bagian dari akar budayanya masih dijaga dengan baik.
"Yogyakarta memiliki potensi yang cukup panjang untuk menjadi kota pusat batik dunia. Hal itu dilihat dari beberapa kriteria yang dimiliki, seperti salah satunya nilai sejarah," ujar Laretna T. Adishakti selaku Dewan Pakar Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad kepada VIVA.co.id saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Senin, 3 Oktober 2016.
Kriteria keempat, lebih lanjut Laretna menjelaskan, Yogyakarta memiliki nilai ekonomi yang mampu meningkatkan penghasilan negara lewat batik. Lalu yang kelima, Yogyakarta memiliki nilai ramah lingkungan karena setiap apapun yang dibuat selalu mudah diolah oleh para pengrajin sehingga tak meninggalkan banyak limbah.
Kemudian yang keenam Yogyakarta memiliki nilai global yang dapat memengaruhi suatu proses peradaban. Sementara yang terakhir yakni memiliki nilai keberlanjutan.