Perusahaan Ini Jual Pakaian Cacat Produksi

Ilustrasi pakaian
Sumber :
  • Pixabay/KaoruYamaoka

VIVA.co.id – Jika kebanyakan perusahaan pakaian membuang barang gagal produksi dan pakaian bekas banyak dibuang oleh pemiliknya, maka Renewal Workshoplah yang akan mengumpulkan. Renewal Workshop adalah sebuah perusahaan yang mengolah kembali seluruh jenis pakaian yang terbuang ke dalam bentuk yang baru.

Dorong Ekonomi Sirkular, AQUA Pakai Fasilitas Daur Ulang Modern Pertama di Kalimantan

Dilansir laman Huffington Post, barang-barang cacat produksi dari berbagai perusahaan pakaian diperbaiki dan dijual kembali dengan harga 30 hingga 50 persen lebih murah. Nicole Bassett, selaku co-founder perusahaan Renewal Workshop tersebut mengaku tujuan perusahaannya adalah mengurangi jumlah pakaian cacat produksi terbuang percuma.

Menurut laporan dari Environmental Protection Agency, diperkirakan penduduk Amerika membuang sia-sia 32 kilogram kain dan pakaian setiap tahun, namun hanya 15 persen saja yang berhasil di daur ulang. Sebanyak 85 persen lain-sekitar 13 juta ton tekstil pada 2013 lalu berakhir di tempat pembuangan akhir dan bercampur dengan sampah padat lain, menghasilkan gas rumah kaca dan pemanasan global.

Mengintip Koleksi Katun Ramah Lingkungan di Cotton Day 2024

Perusahaan dengan misi serupa Renewal Workshop antara lain H&M dan The North Face. Keduanya memungkinkan para pelanggan untuk mengembalikan pakaian yang sudah mereka beli untuk di daur ulang kembali. Namun usaha seperti ini tidak selalu berjalan lancar. Pada 2013 lalu, Puma pernah meluncurkan produk yang seluruhnya terbuat dari bahan yang bisa di daur ulang, tetapi produk ini terhenti karena tidak laku di pasaran.

Jika pakaian atau bahan yang mereka terima tidak bisa diperbaiki, maka bahan tersebut akan di daur ulang ke dalam bentuk baru seperti benang, serat kain, atau menjadi barang lain seperti jaket dan tas daur ulang.

Unik dan Peduli Lingkungan, Kartu Kredit Ini dari Bahan Daur Ulang

(mus)

Ilustrasi meracik kopi.

Saatnya Industri Kopi Indonesia Berpikir Hijau

Dengan meningkatnya konsumsi kopi, terutama minuman yang dibuat dengan susu kemasan, juga terjadi peningkatan karton bekas minuman susu.

img_title
VIVA.co.id
3 November 2024