Baju Muslim Model Ini Laris Manis di Tanah Abang
- VIVA.co.id/Linda Hasibuan
VIVA.co.id – Meski baru memasuki sepekan dalam berpuasa, tak mengurangi niat pengunjung Pasar Tanah Abang, untuk mencari busana spesial Hari Raya Idul Fitri. Tidak seperti biasanya, kali ini pasar yang menjajakan aneka busana muslim ini ramai di hari biasa.
Para pengunjung, tampaknya tidak ingin ketinggalan untuk mendapatkan busana model terbaru. Sebab, beberapa pengunjung yang ditemui mencari busana yang terbilang tidak pasaran dan unik dari yang lain.
Meski model tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, namun untuk kali ini busana muslim yang akan ditawarkan sejumlah pedagang busana muslim Pasar Tanah Abang adalah model brokat. Busana tersebut, diyakini akan kembali menjadi tren untuk Ramadan dan Lebaran kali ini.
"Untuk kali ini, model busana muslim yang tengah menjadi tren adalah model brokat. Busana ini bisa dipakai untuk berbagai usia, tetapi untuk anak muda biasanya yang ada kerutan di bagian pinggangnya, agar terlihat necis," ujar Hezi, selaku pemilik toko Nitha Collection di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin 13 Juni 2016.
Ia menambahkan, busana abaya dan kaftan pun akan tetap mendominasi menjadi tren, namun dengan aksen yang lebih ringan. Untuk warna yang paling dicari pembeli, seperti warna soft, yakni salem, baby pink, peach, dan hijau mint.
Namun, tidak sedikit juga para pembeli dari daerah mencari dan membeli abaya dalam jumlah besar dengan memilih warna hitam. Menurutnya, tren warna dan model tersebut dianggap netral, karena dapat dikenakan kapan dan di mana saja.
"Tahun ini, saya lihat tren abaya warna hitam juga digandrungi pada sebagian pembeli dari daerah. Mungkin pakaian itu lebih netral dipakai untuk berbagai acara," kata Hezi.
Untuk urusan harga, dia mengaku bahwa nominal yang dibanderol sangatlah relatif, mengikuti harga grosir dan model. Harga tersebut berkisar senilai Rp300 ribu hingga Rp500 ribu. (asp)
TikTok Shop Gerus Omzet UMKM, DPR: Platform Digital Harus Tunduk Regulasi RI
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar, Nurul Arifin menyoroti sepinya pembeli di pasar konvensional lantaran masifnya social commerce di medsos seperti TikTok Shop
