Ingin Nyaman, Wanita Berhijab Harus Perhatikan Ini

Desainer busana muslim, Jenahara
Sumber :
  • Viva.co.id/Rintan Puspitasari

VIVA.co.id – Saat ini, banyak perempuan muslim mulai mengenakan hijab, karena kesadaran sebagai umat Muslim. Bahkan, keputusan untuk menutup aurat terkadang datangnya tiba-tiba, entah karena kesadaran sendiri atau mengikuti tren.

Bersyukur Lolly Konsisten Pakai Hijab, Vadel Badjideh: Makin Cantik Kamu

Sayangnya,  ada sebagian wanita berhijab masih terkesan seadanya dalam mengenakan hijab. Ada sebagian tetap menggunakan baju yang menunjukkan lekuk tubuh hingga beberapa bagian tubuh, seperti leher dan punggung terlihat.

Dan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berhijab, seperti mulai dari pemilihan baju dengan bahan nyaman, namun tetap memenuhi kaidah Islam, begitu pun dengan hijab.

Presiden Iran Kritik Keras Aturan Hijab di Negaranya

"Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kenyamanan, karena kalau kita tidak nyaman, meski gaya sudah kece, tetap tidak karuan," kata perancang busana muslim, Jenahara Nasution dalam acara peluncuran Website 1001 Inspirasi Ramadan di Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 23 Mei 2016.

Dia mengatakan, ada bahan yang tidak cocok dijadikan busana muslim atau hijab, sehingga akan membuat Anda merasa tidak nyaman. Karena itu, menurut dia, penting pemilihan bahan nyaman untuk dijadikan fesyen muslimah.

Dapat Hidayah Setelah Menikah, Paula Verhoeven: Terima Kasih Telah Hadirkan Baim dalam Hidupku

Adapun bahan yang nyaman, seperti katun, linen, dan yang mudah menyerap keringat. Selain itu, saran Jenahara, sebaiknya, juga memperhatikan warna-warna natural, putih dan warna pastel.

"Setidaknya harus memiliki basic, seperti kemeja, daleman, dan celana lurus. Karena dengan basic ini bisa di-mix and match dengan apapun, selain itu basic itu enak dan nyaman dipakai," ujarnya.

Di samping itu, Jenahara mengatakan tren hijab saat ini semakin sederhana dibanding tahun sebelumnya. "Dari tahun ke tahun hijaber sudah menyederhanakan hijabnya. Mulai disesuaikan dengan kebutuhan," imbuh dia.

Alasan tren hijab semakin sederhana, desainer yang mulai berhijab sejak usia 13 tahun ini menjelaskan, karena perempuan yang sibuk bekerja ingin lebih mudah ketika harus membuka hijabnya saat akan salat atau melakukan aktivitas lain. 

Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

RUU Penggunaan Hijab yang Ketat di Iran Tersendat Karena di Veto Presiden

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, telah menggunakan hak veto pada dirinya, untuk memblokir undang-undang penggunaan hijab yang sangat ketat, yang disahkan oleh parlemen.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024