Jerawat Hormon pada Pria: Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
- Freepik.com
Jakarta, VIVA – Jerawat tidak hanya menjadi masalah bagi remaja, tetapi juga sering dialami oleh pria dewasa. Salah satu penyebab utama jerawat pada pria adalah fluktuasi hormon, terutama kadar testosteron yang tinggi.
Ketidakseimbangan hormon ini dapat memicu produksi minyak berlebih di kulit, yang pada akhirnya menyebabkan pori-pori tersumbat dan munculnya jerawat. Jika tidak ditangani dengan baik, jerawat hormon dapat menurunkan rasa percaya diri dan meninggalkan bekas di kulit.
Apa Itu Jerawat Hormon pada Pria?
Jerawat hormon adalah jenis jerawat yang dipicu oleh fluktuasi hormon dalam tubuh. Pada pria, kondisi ini sering terjadi akibat peningkatan hormon testosteron, yang merangsang produksi minyak (sebum) berlebih di kulit.
Ketika minyak bercampur dengan sel kulit mati dan bakteri, pori-pori bisa tersumbat dan menyebabkan jerawat.
Penyebab Jerawat Hormon pada Pria
Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap jerawat hormon pada pria meliputi:
- Peningkatan Testosteron: Kadar hormon yang tinggi meningkatkan produksi minyak berlebih.
- Stres: Stres dapat memicu pelepasan hormon kortisol yang berpengaruh pada produksi minyak kulit.
- Polusi dan Gaya Hidup: Paparan polusi, pola makan yang buruk, serta kurangnya kebersihan wajah juga dapat memperparah jerawat.
- Penggunaan Steroid: Beberapa pria yang menggunakan steroid anabolik untuk pembentukan otot berisiko mengalami jerawat parah.
Gejala Jerawat Hormon Jerawat
Gejala hormon jerawat yang disebabkan oleh hormon biasanya memiliki ciri-ciri berikut:
- Muncul di area yang berminyak seperti wajah, dada, dan punggung.
- Berbentuk komedo, papula, pustula, atau bahkan nodul dan kista yang lebih dalam.
- Muncul secara berkala, terutama saat tubuh mengalami perubahan hormonal.
Cara Mengatasi Jerawat Hormon
untuk cara mengatasi jerawat hormon pada Pria, Berikut beberapa cara efektif untuk mengatasi jerawat akibat hormon:
1. Perawatan Kulit yang Tepat
- Gunakan pembersih wajah dengan kandungan salicylic acid atau benzoyl peroxide.
- Hindari mencuci wajah terlalu sering karena bisa merangsang produksi minyak lebih banyak.
- Gunakan pelembap non-komedogenik untuk menjaga keseimbangan kulit.
2. Pola Hidup Sehat
- Konsumsi makanan kaya antioksidan seperti sayur dan buah-buahan.
- Kurangi konsumsi makanan berminyak dan tinggi gula yang dapat memicu peradangan kulit.
- Tidur cukup agar tubuh memiliki waktu untuk memperbaiki sel kulit.
3. Pengobatan Medis
- Konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan resep obat seperti retinoid topikal atau antibiotik.
- Terapi hormonal mungkin diperlukan dalam beberapa kasus, terutama jika jerawat parah.
Jerawat hormon pada pria dapat diatasi dengan perawatan kulit yang tepat, pola hidup sehat, dan jika diperlukan, pengobatan medis.