Viral Baju Motif Ultraman, Bakal Jadi Tren Fashion Lebaran 2025?
Malaysia, VIVA – Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, media sosial dihebohkan dengan gambar-gambar pakaian adat Melayu dalam berbagai desain, warna, dan corak yang diprediksi bakal jadi tren baru pakaian hari raya tahun ini. Menariknya, desain baju Melayu dan baju kurung itu menampilkan motif superhero fiksi populer Ultraman, lengkap dengan topeng khasnya ramai di media sosial Malaysia. Desain yang dihasilkan menggunakan kecerdasan buatan (AI) ini viral. Pakaian ini hadir dalam warna-warna seperti putih, pink, ungu dan hitam.
Banyak netizen yang menganggap gambar tersebut sangat menghibur dan bisa menjadi tren baru sementara yang lain sangat antusias dengan desainnya karena mengingatkan pada masa kecil. Namun, ada pula yang mengkritik karena dianggap mengorbankan identitas pakaian tradisional.
Akibat perdebatan ini, Perancang Busana ternama Hatta Dolmat angkat bicara. Menurutnya, ia percaya bahwa inovasi terkini mungkin relevan bagi para penggemar pahlawan super yang ingin memasukkannya ke dalam pakaian mereka untuk kepuasan pribadi.
"Menurut saya, tidak ada yang salah dengan pakaian Ultraman (desain AI) ini. Kita telah melihat busana yang terinspirasi dari anime dan budaya pop diadaptasi ke dalam pakaian Raya sebelumnya. Tidak dapat disangkal bahwa beberapa orang sangat menyukai karakter seperti Ultraman, Hello Kitty, dan lainnya," katanya, melansir Malay Mail, Minggu 16 Februari 2025.
"Namun kemudian, identitas tradisional baju Melayu mungkin perlahan memudar seiring dengan menjadi bagian dari inovasi AI dalam desainnya. Logikanya, mengenakan pakaian yang menampilkan topeng dan pedang Ultraman (dengannya) untuk Raya lebih condong ke arah fesyen anak-anak,” tambahnya.
Namun, sang desainer menambahkan, jika desain yang dibuat menggunakan alat digital dimasukkan ke dalam pakaian sebenarnya dan dipakai secara luas selama Hari Raya, maka hal tersebut dapat menjadi topik perdebatan. Beberapa orang pasti menyetujui karena menganggap hal ini sebagai inovasi baru di bidang fesyen namun beberapa lainnya pasti menentang karena pemberian gaya dan motif Ultraman itu ada pada baju adat.
“Ketika sentimen maskot superhero dimasukkan ke dalam fesyen (tradisional), tentu ada beberapa orang yang akan maju dan memberikan pendapatnya, apalagi perayaan (Hari Raya) itu dekat di hati kita. Ada yang menganggapnya sebagai inovasi fesyen modern, ada pula yang menganggap hal itu akan mengurangi keunikan dan keaslian baju Melayu," ujarnya.
Hatta juga menilai para penggemar superhero dan kartun tidak akan terpengaruh oleh kritik karena mereka menganggap desain tersebut sebagai ide yang unik. Menurutnya, sebaiknya bisa memasukkan sedikit elemen lain tanpa berlebihan karena modifikasi berlebihan dapat merusak identitas pakaian tradisional.
