Ingin Cantik Awet Muda, Manusia Barbie Usia 47 Tahun Ini "Sedot" Darah Anaknya Sendiri
Inggris, VIVA – Memiliki penampilan awet muda menjadi dambaan setiap manusia. Bahkan banyak orang melakukan hal-hal tak biasa demi bisa mempertahankan penampilan awet mudanya. Seperti yang dilakukan seorang ibu berusia 47 tahun, dijuluki sebagai Manusia Barbie, perempuan ini bahkan nekat menggunakan darah putranya yang berusia 23 tahun agar bisa tetap awet muda.
Dikutip laman Hindustan Times, Jumat, 3 Januari 2024, ibu berusia 47 tahun ini percaya bahwa mendapatkan transfusi darah dari “pendonor yang lebih muda,” terutama dari anak sendiri, memiliki beberapa manfaat.
Seorang ibu berusia 47 tahun telah mengungkapkan bahwa ia akan menerima transfusi darah dari putranya yang berusia 23 tahun untuk mempertahankan penampilan awet mudanya. Ia mengklaim bahwa putranya sangat senang menyumbangkan darahnya untuk perawatan kecantikannya, menambahkan bahwa ia bahkan ingin melakukan hal yang sama untuk neneknya.
"Transfusi darah adalah era baru untuk mempertahankan sel-sel muda dalam sistem tubuh, terutama jika darah itu berasal dari putra atau putri Anda sendiri," kata warga Los Angeles Marcela Iglesia kepada New York Post. Kabarnya, ia mengaku sebagai "Manusia Barbie".
"Ada banyak manfaat dari sel-sel donor yang lebih muda, terutama jika donornya adalah putra saya sendiri," katanya, seraya menambahkan bahwa ia mengetahui tentang perawatan ini setelah ia mencoba terapi sel punca.
Cara kerja prosedur transfusi darah
Iglesias mengatakan kepada Sun, "Transfusi darah membawa sel darah merah segar untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh Anda," katanya menambahkan. "Plasma membawa protein dan faktor pembekuan, yang sangat cocok untuk membantu pendarahan atau penyembuhan. Namun, ada bukti klinis terbatas bahwa transfusi darah dari orang yang lebih muda dapat membuat Anda lebih muda."
Namun meski begitu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) dilaporkan memperingatkan tentang infus plasma dari "donor muda" pada tahun 2019. Dalam sebuah peringatan, FDA menulis bahwa prosedur tersebut menimbulkan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan.
"Kondisi tersebut berkisar dari penuaan normal dan kehilangan ingatan hingga penyakit serius seperti demensia, penyakit Parkinson, multiple sclerosis, penyakit Alzheimer, penyakit jantung, atau gangguan stres pascatrauma," kata peringatan tersebut.
"Tidak ada manfaat klinis yang terbukti dari infus plasma dari donor muda untuk menyembuhkan, mengurangi, mengobati, atau mencegah kondisi ini, dan ada risiko yang terkait dengan penggunaan produk plasma apa pun," tambah organisasi tersebut.
Ibu berusia 47 tahun itu saat ini sedang mencari dokter di Los Angeles untuk mengawasi perawatan kecantikan tersebut.
Menurut New York Post, ia menghabiskan lebih dari US$99.000 atau setara Rp1,6 miliar untuk berbagai prosedur kosmetik. Prosedur baru dalam daftarnya termasuk transfusi darah dari putranya yang berusia 23 tahun, Rodrigo.
Ia dilaporkan mengikuti aturan kesehatan yang ketat. Ia memastikan bahwa ia berolahraga selama satu jam dan tidur selama delapan jam setiap hari. Ia juga tidak mengonsumsi minuman manis, produk kedelai, atau alkohol. Sang ibu tidak makan daging dan menjalankan diet pescatarian, hanya makan ikan.
Selain rutinitasnya yang ketat, ia membayar lebih dari US$1.000 atau setara Rp16 juta untuk berbagai perawatan kesehatan, termasuk vitamin, suntikan, dan infus.