Marak Overclaim Hingga Mafia Skincare, David Lee Thompson Kasih Tips Biar Gak Jadi Korban

David Lee Thompson.
Sumber :
  • Instagram @davidleethompson.

Jakarta, VIVA – Hura-hara skincare masih memanas hingga saat ini.  Mulai dari overclaim, kandungan berbahaya hingga mafia skincare. Beauty enthusiast sekaligus salah satu pendiri klinik kecantikan ternama di Indonesia, David Lee Thompson, pun ikut membahas sisi lain dari skincare. 

Perang Sindikat Skincare, Komentar Pedas Deddy Corbuzier dan Fitri Salhuteru

Pria yang akrab disapa DLT itu, menilai bahwa sebagian besar produk skincare yang beredar di pasaran saat ini dijual dengan harga yang terlalu mahal (overprice). Salah satu contohnya adalah serum dengan bahan aktif copper peptide, yang belakangan ini menjadi favorit konsumen. Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!

Menurut DLT, harga serum copper peptide di pasaran berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta untuk ukuran 30 ml. 

Teknologi Ini bikin 'Umur' Kulit Panjang

"Harga ini sangat tidak masuk akal jika dibandingkan dengan biaya produksi aslinya. Dengan teknologi yang ada, serum serupa sebenarnya dapat diproduksi dengan biaya jauh lebih rendah tanpa mengorbankan kualitas," ungkap DLT dalam keterangannya, dikutip Selasa 24 Desember 2024. 

Cara Memakai Serum

Photo :
  • istockphoto.com
Dokter Sonia Wibisono Ungkap Cara Menurunkan Berat Badan Sehat Tanpa Rasa Lapar Berlebihan

Ia juga mencatat bahwa bukan hanya produk lokal, banyak pula produk internasional yang dijual dengan harga tinggi, meskipun kandungannya tergolong biasa saja. DLT menjelaskan bahwa praktik seperti ini memberikan dampak signifikan terhadap pasar, salah satunya adalah munculnya produk palsu atau tiruan. 

Selain itu, banyak brand yang tergoda melakukan klaim berlebihan (overclaim) dengan menggunakan bahan baku yang lebih murah atau tidak memenuhi standar keamanan. Kondisi ini kemudian berujung pada menurunnya kepercayaan konsumen (trust issue).

"Fenomena ini merugikan konsumen, baik dari segi finansial maupun kesehatan. Saya sering mendengar cerita tentang konsumen yang mengalami iritasi atau bahkan kerusakan kulit karena menggunakan produk yang ternyata tidak sesuai dengan klaimnya," tambah DLT.

DLT juga memberikan beberapa saran untuk melindungi diri dari produk skincare yang berbahaya. 

"Pertama, baca label produk dengan teliti. Pastikan produk tersebut sudah terdaftar di BPOM agar lebih terjamin keamanannya. Kedua, jangan mudah tergiur oleh iklan yang menjanjikan hasil instan, karena perubahan pada kulit membutuhkan waktu. Ketiga, konsultasikan dengan dokter kulit sebelum mencoba produk baru, terutama jika Anda memiliki kulit sensitif atau kondisi tertentu," bebernya. 

Ia juga menambahkan bahwa melakukan riset sebelum membeli produk, baik melalui ulasan pelanggan maupun sumber terpercaya, adalah langkah bijak yang harus dilakukan konsumen.

DLT juga mengajak seluruh masyarakat untuk lebih waspada dalam memilih produk skincare. 

"Kita perlu menjadi konsumen yang cerdas, tidak hanya tertarik pada brand viral atau ternama saja, tetapi juga mempertimbangkan nilai dan manfaat produk yang kita beli. Pilih produk yang memiliki keseimbangan antara money to values, sehingga uang yang kita keluarkan sebanding dengan manfaat yang kita dapatkan," tutupnya.

DLT pun memiliki visi untuk menciptakan ekosistem produk skincare yang lebih terjangkau dan aman untuk semua kalangan. Melalui brand terbarunya, Skinberries, ia bercita-cita menghadirkan produk-produk berkualitas tinggi dengan harga yang lebih rasional. 

"Kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa skincare yang baik tidak harus selalu mahal. Yang terpenting adalah bahan bakunya efektif, aman, dan memberikan manfaat nyata bagi kulit," pungkasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya