Jadi Pelopor Pertama di Dunia, Batik Tulis Berkancing Emas Raih Rekor Muri

Batik tulis berkancing emas raih rekor Muri.
Sumber :
  • Pedjoeang Batik.

Jakarta, VIVA – Pedjoeang Batik berhasil meraih rekor Muri sebagai pelopor batik tulis berkancing emas pertama di dunia. Owner Pedjoeang Batik, Heri Chandra menyampaikan pertama kali meluncurkan produk ini pada tahun 2021.

Rayakan Hari Ibu, Ribuan Anak dan Ibu Hias Cupcake Hingga Pecahkan Rekor MURI

Pedjoeang Batik menyematkan emas murni 24 karat dengan berat sekitar 4 gram dan berjumlah 13 kancing pada kemeja batik tulis. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

"Kancing emas ini merupakan koleksi dari Pedjoeang Batik untuk mengangkat nilai batik tulis lebih tinggi lagi," ujar Heri dalam keterangannya, dikutip Rabu 11 Desember 2024.

Melestarikan Batik Tulis Batang, Sebuah Warisan Budaya yang Terancam Punah

Kancing emas ini berawal dari ide salah satu pecinta batik tulis yang merupakan pelanggan loyal Pedjoeang Batik. Dia memesan kemeja batik tapi bertanya bagaimana agar kemeja batik tulis yang dipakainya bisa tampak lebih bernilai lagi.

Berpatokan dari brand luar negeri yang sering memyematkan logam mulia di produknya seperti jam, tas, ikat pinggang, dan lainnya, Heri akhirnya merealisasikan penyematan kancing emas pada batik tulisnya.

Tren Belanja Online Kuartal IV 2024, Fashion Lokal dan Batik Jadi Sorotan

Heri menyampaikan bahwa pengajuan untuk memperoleh rekor Muri membutuhkan proses yang sangat panjang. Oleh karena itu, ia merasa bangga bisa memperoleh penghargaan ini, sebagai bentuk mencintai budaya Indonesia dan melestarikanya ke mancanegara. 

"Awalnya kita mengajukan batik tulis dengan emas murni pertama di Indonesia, tetapi tidak disangka Muri memberikan kita penghargaan untuk pertama di dunia," ungkapnya.

Sesuai dengan visi Pedjoeang batik sejak awal yakni batik tulis bisa diperkenalkan hingga mancanegara.

"Batik tulis membawa Indonesia bisa berdaulat di dunia fashion internasional," ujarnya. 

Pedjoeang Batik sendiri dalam waktu dekat akan membuka cabang pertama di Jakarta. Ke depan, mereka berharap bisa segera membuka cabang di Singapura sebagai langkah awal mengenalkan batik tulis di kancah internasional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya