Mengenal Bahaya Klorin untuk Kulit, Umum Digunakan Sebagai Pemutih Tisu

Ilustrasi Tisu Toilet.
Sumber :
  • Pixabay/ DizzyRoseblade

Jakarta, VIVA – Dalam kehidupan sehari-hari, tisu menjadi kebutuhan esensial yang digunakan berbagai keperluan terutama untuk membersihkan dan mengeringkan wajah. 

9 Cara Alami untuk Bikin Kulit Cerah Tanpa Perlu Produk Skincare Mahal

Namun hati-hati, tidak semua tisu dibuat dengan mempertimbangkan kesehatan kulit, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

Dengan memilih tisu yang salah, yang tidak lembut dan mengandung bahan kimia seperti klorin, dapat membuat kulit kering, timbul jerawat, iritasi kulit, serta muncul garis-garis halus dan keriput. Lalu, apa itu klorin?

3 Kandungan Acne Cream yang Bisa Keringkan Jerawat dalam 24 Jam, Apa Saja?

Klorin merupakan zat kimia yang sering digunakan sebagai bahan disinfektan. Klorin tersedia dalam bentuk padat, cair, maupun gas. Zat kimia ini umum digunakan di sektor perindustrian dan sebagai bahan dalam pembersih rumah tangga. 

Manfaat Antioksidan Manggis untuk Perlindungan Kulit dari Radikal Bebas

Sebagian besar tisu konvensional menggunakan klorin dalam proses pemutihannya. Paparan klorin yang berlebihan dapat memicu iritasi pada kulit sensitif, terutama pada bayi, anak-anak, dan orang dengan kondisi kulit tertentu seperti dermatitis. 

Manfaat Tisu Bambu untuk Kulit Sensitif

Dikutip dari jurnal mahasiswa Universitas Tanjungpura, bambu mempunyai sifat antibakteri alami yang dapat menjaga kulit dari bakteri yang dapat mencegah kulit menjadi iritasi. 

Serat bambu memiliki tekstur yang sangat halus, menjadikannya lembut di kulit dan juga menjadikan tisu bambu tidak mudah robek dan lebih kuat dari pada tisu yang terbuat dari wood pulp. Selain itu, tisu bambu juga hypoallergenic (aman untuk kulit sensitif) dan biodegradable (ramah lingkungan).

Mengky Mangarek, CEO PT Multi Medika Internasional Tbk, mengatakan, Miutiss bisa menjadi solusi bagi “si kulit sensitif” yang bebas klorin, karena terbuat dari 100 persen bambu alami.

“Dengan menggunakan serat bambu alami yang tumbuh cepat dan dapat diperbarui, Miutiss mendukung praktik keberlanjutan dan membantu mengurangi ketergantungan pada kayu sebagai bahan baku utama, sehingga berkontribusi pada pelestarian hutan. Proses produksinya yang bebas klorin juga mengurangi emisi zat kimia berbahaya ke lingkungan, menjadikannya pilihan yang lebih ramah bagi ekosistem,” ujar Mengky Mangarek dalam keterangannya, dikutip Senin 2 Desember 2024.

Miutiss juga telah menerima penghargaan Pertama di Indonesia (PERDI) dari Tras n Co Indonesia sebagai “Premium Tisu Bambu Berwarna Putih Bebas Klorin Pertama di Indonesia” pada acara Award Ceremony & Seminar Top Innovation Choice Award 2024 & Pertama di Indonesia, pada Jumat 29 November 2024 lalu, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya