Di Balik Istilah "Backburner": Mengapa Kita Sering Dijadikan Seseorang Sebagai Cadangan?
- freepik.com
VIVA – Pernahkah kamu merasakan bahwa kamu hanya jadi pilihan kedua atau ketiga dalam sebuah hubungan? Atau mungkin, kamu merasa hanya diingat ketika orang lain tidak memiliki pilihan lain? Kalau iya, kamu tidak sendirian! Banyak orang mengalami situasi di mana mereka dijadikan "backburner" dalam hubungan.
Problem ini bisa bikin kita merasa tidak berharga dan akibatnya, bisa merusak kepercayaan diri kita. Saatnya kita pelajari lebih dalam tentang istilah ini dan kenapa kita sering kali terjebak dalam situasi semacam ini.
Dalam dunia yang serba cepat dan penuh pilihan ini, kita sering kali berhadapan dengan situasi di mana orang-orang dalam hidup kita tidak sepenuhnya berkomitmen.
Istilah "backburner" muncul untuk menggambarkan seseorang yang disimpan sebagai pilihan cadangan ketika pilihan utama tidak tersedia. Mari kita selami lebih dalam tentang fenomena ini.
Asal Usul Istilah "Backburner"
Istilah "backburner" sebenarnya berasal dari dunia memasak. Dalam memasak, ada kompor belakang yang digunakan untuk menjaga makanan tetap hangat, tetapi tidak untuk memasak secara aktif. Dalam konteks hubungan, ini menggambarkan situasi di mana seseorang disimpan sebagai cadangan—mungkin untuk dihubungi ketika orang lain tidak tersedia.
Di era digital saat ini, penggunaan istilah ini semakin umum, terutama di kalangan anak muda. Media sosial dan aplikasi kencan memberikan banyak pilihan, tetapi di sisi lain, mereka juga menciptakan pola pikir di mana orang merasa bisa memilih dan mengganti pasangan sesuka hati.
Ini membuat hubungan menjadi lebih rumit dan bisa memicu situasi di mana satu orang menjadi pilihan kedua.
Faktor Penyebab Seseorang Menjadi "Cadangan"
1. Ketidakpastian Emosional
Salah satu alasan utama mengapa seseorang menjadi "backburner" adalah ketidakpastian emosional. Banyak orang merasa ragu untuk berkomitmen karena mereka takut terluka atau kehilangan kebebasan.
Menurut sebuah studi oleh American Psychological Association, ketidakpastian dalam hubungan dapat menyebabkan kecemasan dan ketidakpuasan yang lebih tinggi. Ketika seseorang merasa tidak yakin akan perasaannya, mereka mungkin memilih untuk tidak melibatkan diri sepenuhnya dan lebih memilih untuk tetap terbuka terhadap opsi lain.
2. Ketidakcukupan dalam Hubungan
Ada kalanya pasangan merasa tidak puas dalam hubungan yang sedang dijalani. Alasan ini bisa beragam, mulai dari kurangnya rasa syukur atas keberadaan satu pasangan, perhatian yang kurang, komunikasi yang buruk, hingga ketidakcocokan nilai dan tujuan hidup. Ketidakpuasan ini sering kali mendorong seseorang untuk mencari alternatif lain.
Misalnya, jika pasangan tidak pernah mendukung atau tidak memberikan perhatian, seseorang mungkin merasa perlu mencari sosok lain yang dapat memenuhi apa yang dirasa kurang dalam hubungan tersebut.
Namun, penting untuk diingat bahwa tindakan mencari kepuasan di luar hubungan adalah tindakan yang salah. Ketidakmampuan untuk bersyukur atas kehadiran pasangan dan fokus pada kekurangan, tanpa mencoba memperbaiki hubungan, dapat merusak fondasi kepercayaan dan komitmen yang telah dibangun.
Setiap masalah seharusnya dihadapi bersama dengan komunikasi yang jujur, bukan dengan mencari pelarian di tempat lain.
3. Pilihan yang Terlalu Banyak
Era digital menawarkan banyak pilihan, dan ini sering kali menjadi bumerang. Dengan aplikasi kencan dan media sosial, seseorang bisa dengan mudah menjelajahi banyak opsi. Fenomena ini dapat membuat orang menjadi kurang serius dalam menjalin hubungan, menjadikan orang lain sebagai "backburner" saat mereka merasa bingung memilih.
Menurut Pew Research Center, generasi muda lebih memilih untuk menjalin hubungan secara kasual, yang dapat mengarah pada pola pikir bahwa "selalu ada yang lebih baik di luar sana."
Tanda-Tanda Anda Dijadikan "Backburner"
1. Komunikasi yang Tidak Konsisten
Salah satu tanda yang jelas bahwa kamu mungkin dijadikan "backburner" adalah komunikasi yang tidak konsisten. Jika pasanganmu hanya menghubungimu saat mereka tidak memiliki rencana lain, itu bisa jadi pertanda bahwa kamu bukan prioritas utama mereka.
Coba ingat-ingat, apakah mereka hanya menghubungi saat butuh sesuatu atau saat tidak ada pilihan lain?
2. Ketidakjelasan dalam Status Hubungan
Apakah kamu merasa bingung tentang status hubungan kalian? Jika kamu tidak pernah mendapatkan jawaban jelas dan sering kali harus bertanya-tanya, ini bisa jadi sinyal bahwa kamu berada di posisi cadangan. Hal ini bisa jadi tanda bahwa pasangan tidak ingin mendefinisikan hubungan atau berkomitmen secara resmi.
3. Perhatian yang Terbatas
Perhatian adalah salah satu aspek terpenting dalam hubungan. Jika perhatian pasangan terhadapmu sangat terbatas dan mereka lebih banyak fokus pada orang lain, saat itulah kamu perlu waspada. Misalnya, jika mereka lebih sering memposting tentang orang lain di media sosial atau tampak lebih bersemangat saat berbicara tentang orang lain, itu bisa jadi pertanda.
Dampak Emosional dari Menjadi "Cadangan"
1. Rasa Tidak Berharga
Menjadi "backburner" sering kali membuat seseorang merasa tidak berharga. Jika kamu terus-menerus merasa seperti pilihan kedua, itu bisa merusak kepercayaan diri dan harga dirimu. Menurut Journal of Social and Personal Relationships, perasaan tidak berharga dapat menyebabkan depresi dan kecemasan, yang tentu saja berdampak buruk pada kesehatan mentalmu.
2. Kebingungan Emosional
Ketika kamu berada dalam situasi ini, kamu bisa merasa bingung dan terjebak dalam perasaan campur aduk. Di satu sisi, kamu ingin mempertahankan hubungan, tetapi di sisi lain, kamu merasa tidak dihargai. Kebingungan ini bisa menyebabkan stres yang berkepanjangan, membuatmu sulit untuk bergerak maju.
3. Pengaruh pada Hubungan Lain
Situasi ini tidak hanya mempengaruhi hubunganmu dengan orang tersebut, tetapi juga dapat mempengaruhi hubungan lain dalam hidupmu. Ketidakpastian dan rasa sakit bisa membuatmu lebih sulit untuk membuka diri terhadap orang lain. Dalam beberapa kasus, kamu bisa jadi terlalu defensif atau skeptis terhadap orang baru yang mencoba mendekat.
Cara Mengatasi Situasi Menjadi "Cadangan"
1. Meningkatkan Kesadaran Diri
Langkah pertama untuk mengatasi situasi ini adalah meningkatkan kesadaran diri. Kenali nilai dirimu dan apa yang kamu inginkan dalam sebuah hubungan. Jangan biarkan dirimu terus-menerus menjadi pilihan cadangan. Cobalah untuk menulis apa yang kamu cari dalam sebuah hubungan dan apa yang membuatmu merasa dihargai.
2. Berkomunikasi dengan Jelas
Komunikasi adalah kunci dalam setiap hubungan. Jika kamu merasa diperlakukan tidak adil, bicarakan dengan pasanganmu. Cobalah untuk menyampaikan perasaanmu dengan jujur dan terbuka. Jangan takut untuk bertanya tentang status hubungan dan apa yang mereka inginkan.
Kadang-kadang, pembicaraan yang terbuka dapat membawa kejelasan yang sangat dibutuhkan.
3. Mengambil Keputusan untuk Melanjutkan atau Melepaskan
Setelah kamu berbicara dan mendengar respons pasanganmu, saatnya untuk mengambil keputusan. Apakah kamu ingin melanjutkan hubungan ini atau lebih baik mencari orang yang menghargaimu? Ingat, kamu berhak mendapatkan hubungan yang sehat dan saling menghargai.
Jika pasanganmu tidak bisa memberi kepastian atau komitmen yang kamu inginkan, mungkin sudah saatnya untuk berpikir ulang.
Fenomena "backburner" sering kali membuat kita merasa tidak berharga dan bingung dalam hubungan. Dengan memahami penyebab dan tanda-tandanya, kita bisa mengambil langkah untuk memperbaiki situasi tersebut.
Ingat, kamu berhak mendapatkan hubungan yang saling menghargai dan memperhatikan satu sama lain. Jangan biarkan dirimu terus menerus berada di posisi cadangan.
Jangan biarkan dirimu terjebak dalam lingkaran ketidakpastian. Kamu layak mendapatkan cinta yang tulus dan hubungan yang sehat. Mulai prioritaskan dirimu sekarang juga!
Yuk, kita bahas lebih lanjut cara membangun kepercayaan diri dan menemukan pasangan yang tepat.