5 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Hapus Tato

Ilustrasi tato.
Sumber :
  • Pixabay/Mbragion

Jakarta, VIVA – Menghapus atau menghilangkan tato bisa dilakukan dengan laser. Namun, treatment dengan laser ini harus dilakukan berulang kali, tidak hanya dengan sekali tindakan saja. 

Tips Efektif Merawat Kulit di Tengah Kelembapan Tinggi Indonesia

Terlebih, warna tato hingga warna kulit juga bisa memengaruhi tingkat kesulitan dalam menghapus tato. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin menghapus tato. Scroll yuk!

Lamanya tato dibuat
Dokter spesialis kulit dan kelamin, Dr Hafiza, Sp.KK menjelaskan, proses penghapusan tato dengan laser bergantung pada seberapa lama tato tersebut sudah dibuat.

Skin Barrier Rusak ? Ini Dia Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

“Karena tato yang baru dibuat sama yang udah lama, berpengaruh pada tingkat kesulitan untuk dilaser atau dihilangkan,” ujar dokter Hafiza saat Press Conference Candela Indonesia Users Meeting 2024 yang digelar PT Regenesis Indonesia, baru-baru ini. 

Seorang muslim melakukan proses hapus tato gratis di Masjid Abdurrahman, Sindang, Indramayu, Jawa Barat. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Bingung Pilih Skincare Pria? Simak Tips Ini Agar Tidak Salah Beli

Warna tato
Dokter Hafiza menjelaskan, warna tato tertentu sulit untuk dihilangkan, terutama hijau. Menurutnya, hal itu karena laser bekerja berdasarkan warna. Lalu, bagaimana dengan warna lainnya?

“Kalau warnanya merah, orange, cokelat yang bukan kehitaman, itu bisa kita treat dengan panjang gelombang 532 (PicoWay). Kalau kebiruan atau biru kehijauan, bisa kita treat dengan menggunakan 730 atau 785. Kalau hitam, biasanya kita gunakan yang panjang gelombang 1064,” paparnya.

Tinta tato yang digunakan
Selain warna, tinta yang digunakan untuk membuat tato juga berpengaruh pada tingkat kesulitan saat menghapusnya. Sebab menurut Hafiza, beberapa orang ada yang menggunakan tinta high quality, sehingga lebih sulit untuk dihilangkan.

Warna kulit
“Satu lagi tergantung warna kulit yang kita treat. Kalau kulitnya lebih gelap, biasanya kebutuhan untuk pengulangan (laser) lebih sedikit. Justru kalau warna kulitnya lebih terang, kebutuhan untuk pengulangan (laser) tatonya lebih banyak,” ungkapnya.

Dermatologist, dr. Rendy Nugroho Sp.DVE, menambahkan, untuk warna tato hitam dan hijau, sebenarnya 3-5 kali laser PicoWay sudah bisa menghilangkan tato.

“Cuma yang susah sekarang ada tren di remaja ada fanbase yang rajin tato di tangan, itu datang ke klinik saya dan tatonya sama. Jadi ada tren di kalangan penggemar tertentu dia punya (tato) khusus, yang mau kerja akhirnya minta dihilangkan,” pungkasnya.

Menurut dokter Rendy, jika ada warna merah, kuning dan hijau, proses pengulangan laser akan lebih sering, karena lebih sulit dihilangkan.

“Keuntungan pakai PicoWay ini pilihan warnanya macem-macem, karena panjang gelombangnya bisa diatur dan dia headpiece-nya bermacam-macam bisa kita sesuaikan. Apalagi yang 532 itu sangat membantu kami untuk menghilangkan tato berdasarkan kasus yang datang,” jelasnya.

“Untuk pengulangan laser jaraknya agak jauh antara 4-6 minggu dan nanti harus balik lagi, dievaluasi lagi. Kadang-kadang kita liat juga penyembuhannya. Kalau healing prosesnya kurang baik, mungkin bisa mundur juga,” tambah dr Rendy.

Selain PicoWay, beberapa jenis treatment laser lainnya adalah Frax Pro, yang dapat digunakan untuk menghilangkan acne scar, mengecilkan pori, memperbaiki tekstur kulit tidak merata, memperbaiki kerutan pada wajah bahkan dapat digunakan untuk perawatan rambut. 

Selain itu, ada juga laser Vbeam yang dapat menghilangkan kemerahan di permukaan kulit baik itu disebabkan oleh pembuluh darah, jerawat yang disertai kemerahan, rosacea maupun varises yang berwarna kemerahan. Serta, laser ini juga banyak digunakan untuk menghilangkan tanda lahir yang berwarna merah (Port Wein Stein/PWS).

“Kami tidak hanya selalu berusaha menghadirkan teknologi canggih terbaru di kelasnya, tetapi juga menjamin keberlangsungan bisnis dengan legalitas yang jelas dan mematuhi regulasi di Indonesia,” kata Ir Emmy Noviawaty selaku President Direktur PT Regenesis Indonesia, di tempat yang sama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya