Lindungi Kulit Wajah dari Polusi Jakarta! Tips Jitu dari Dokter Kecantikan
- Freepik/freepik
JAKARTA – Kulit wajah yang bersih dan sehat tentunya menjadi dambaan setiap orang. Tetapi, untuk mendapatkan hasil yang maksimal penggunaan produk perawatan wajah saja tidak cukup. Sesekali, kulit wajah perlu dilakukan pembersihan secara menyeluruh dan lebih mendalam dengan cara facial.
Menurut American Academy of Dermatology, kulit yang terhidrasi dengan baik dan terjaga kesehatannya akan memancarkan kilau alami. Inilah yang kemudian membuat kulit sehat seperti bertekstur yang halus, elastisitas yang baik, dan tidak mengalami peradangan menjadi prioritas utama.
Kulit yang kusam dan cepat menua disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah debu. Debu yang menempel pada kulit dapat menyumbat pori-pori, menyebabkan peradangan, dan menghambat regenerasi sel kulit. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tingkat polusi udara di Jakarta semakin mengkhawatirkan.
"Dengan konsentrasi debu jauh di atas standar WHO, hal ini menunjukkan betapa tingginya paparan debu di Jakarta dan dampaknya terhadap kesehatan kulit kita. Debu sangat berbahaya untuk kulit karena partikelnya yang sangat kecil dapat menembus lapisan kulit dan menyebabkan iritasi serta peradangan," kata Head Doctor di Wecare Beauty Clinic, dr. Marsella Setiawan, Msc. Aes Med, saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini.
Facial menjadi salah satu langkah perawatan kulit wajah yang bertujuan untuk membersihkan pori-pori, mengangkat sel kulit mati, dan meningkatkan sirkulasi darah di area wajah. Perawatan rutin ini membantu menjaga kulit tetap bersih, segar, dan bebas dari masalah kulit seperti jerawat dan komedo.
Tren kecantikan yang satu ini ternyata digemari oleh berbagai rentang usia mulai dari remaja 17 tahun hingga dewasa 60 tahun baik perempuan maupun laki-laki. Dokter kecantikan menyarankan agar melakukan facial secara rutin setiap 1 bulan sekali agar kotoran yang tersumbat di kulit wajah bisa teratasi.
Di samping itu, ada juga studi dari Journal of Investigative Dermatology yang menunjukkan bahwa paparan polusi udara, termasuk debu, dapat mengurangi kelembapan kulit dan meningkatkan kerutan pada kulit.
"Kita dapat bertemu dengan debu di mana saja termasuk di tempat yang kita kira bersih. Di Indonesia, kita dapat menemukan debu dalam jumlah yang banyak di jalan raya, pabrik, dan bahkan di rumah kita sendiri," katanya.
Saat kulit wajah tidak terhindarkan dari debu, Marsella juga menyarankan agar rutin membersihkan wajah dengan metode triple cleansing, yang pertama gunakan pembersih berbasis minyak untuk mengangkat kotoran dan makeup, dilanjutkan dengan micellar water untuk membersihkan sisa kotoran dan minyak, dan terakhir pembersih wajah berbasis air untuk memastikan kulit benar-benar bersih dari semua kotoran.