Sempat Anggap Wanita Berkerudung Kuno, Linda Anggrea Kini Sukses Lewat Buttonscarves

Linda Anggrea CEO Buttonscarves
Sumber :
  • Viva/Siti Adisya Kirana

JAKARTA – Setiap individu tentunya mempunyai mimpinya tersendiri untuk masa depan yang membahagiakan. Namun, untuk itu semua perlu adanya konsistensi yang dibangun dalam diri untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 

Penampilan Terbaru Wanda Hara di Runway Fashion Show Jadi Sorotan, Seperti Apa?

Hal itu kemudian dilakukan oleh salah satu perempuan hebat Indonesia bernama Linda Anggrea yang kini telah sukses dalam membangun bisnis fesyennya, Buttonscarves.

Linda Anggrea CEO Buttonscarves

Photo :
  • Viva/Siti Adisya Kirana
Andre Taulany dan Amanda Rigby Diisukan Pacaran, Netizen: Setuju

Buttonscarves kini telah menjadi salah satu merek lokal terkemuka di industri fashion dan gaya hidup Indonesia, terutama di kalangan perempuan. Bahkan, kini produknya telah tembus di pasar Internasional.

Namun untuk membangun itu semua, Linda harus rela merasakan jatuh bangun demi mengembangkan cita-citanya yang dulu ia anggap tak mungkin, namun kini ia telah berhasil menggapai mimpinya berkat kerja kerasnya selama ini.

BNPT Sebut Anak-anak Hingga Perempuan Rentan Terpapar Radikalisme

Saat pertama kali Linda mempunyai rencana untuk membangun Buttonscarves, salah satu inspirasinya dalam hal ini adalah sosok perempuan.

Ia memiliki cerita saat dulu dirinya belum menggunakan hijab, ia selalu menganggap bahwa wanita yang menggunakan hijab merupakan wanita yang tidak kenal fesyen atau terbilang kuno.

Terumbu Karang Jadi Inspirasi, Buttonscarves Luncurkan Scarf Viva Magenta Ekskl

Photo :
  • Viva/Siti Adisya Kirana

“Inspirasinya Buttonscarves itu adalah dari para wanita. Jadi waktu pada awal aku pakai hijab, sulit sekali menemukan standar scarf yang menurut aku nyaman untuk dipakai. Dan juga aku ingin mengubah stigma, jujur sebelum aku berhijab aku selalu melihat orang yang berhijab tuh kuno,” ungkap Linda Anggrea, CEO Buttonscarves, di kawasan Jakarta Utara pada Rabu, 17 Juli 2024.

Namun, rupanya pemikiran yang ia tanam pada kepalanya terhadap wanita berhijab merupakan sesuatu yang salah. Hingga pada akhirnya, ia ingin mengubah stigma yang ia punya dengan menciptakan produk hijab untuk para wanita.

“Tapi aku mau mengubah stigma kuno bahwa dengan berhijab, kita bisa tampil stylish dan bikin para wanita tuh pede memakainya tapi juga sambil menutup aurat,” ungkapnya.

Tentu saja, selama melalui proses ini, Linda mengalami pengalaman suka duka yang tak mungkin ia lupakan. Saat pertama kali merintis kariernya, Linda hanya bekerja seorang diri tanpa adanya bantuan siapapun.

“Suka dukanya banyak banget, up and down. Banyak suka duka yang aku rasain setiap tahun, setiap hari karena ada aja yang terjadi,” ucapnya.

Membangun brand fashion dari awal, apalagi tanpa latar belakang di bidang tersebut memang penuh dengan tantangan. Hal itu lah yang dirasakan oleh Linda Anggrea ketika merintis kariernya saat itu. 

“Aku dulu banyak mengalami kesulitan karena aku kan nggak punya background fashion dulu. Namun, aku saat itu mempunyai passion di bidang itu (fashion) dan dari sana aku mempelajari hal itu semua walaupun banyak rintangan ya,” katanya.

Namun walaupun begitu, Linda tetap semangat dalam menggapai cita-citanya untuk merubah penampilan perempuan Indonesia agar lebih modis. 

“Tapi aku sangat enjoy banget selama perjalanan ini. Kenapa? karena aku selalu berdoa sebelum mendirikan Buttonscarves sama Tuhan kalau aku mau punya pekerjaan yang bermanfaat tidak hanya buat aku aja tapi buat semua perempuan di seluruh dunia,” ungkapnya.

Linda mempunyai pendirian yang begitu kuat untuk menyempurnakan sosok perempuan Indonesia. Ia ingin membuat perempuan merasa nyaman dengan menghadirkan scarf premium untuk digunakan oleh mereka. 

“Jadi tuh, hal itu yang jadi inspirasi buat aku buat aku bikin semua ini. Jadi selain aku masih bisa memberikan banyak manfaat untuk orang sekitar terutama perempuan, aku sangat dukung sekali jadi aku akan selalu berjuang untuk itu,” imbuhnya.

Ia selama ini memegang prinsip teguh pada pendiriannya dalam membangun bisnis Buttonscarves. Setidaknya, ia menjalankan langkah kecil di setiap harinya agar kelak dirinya bisa merasakan keuntungan dari segala aktivitas yang ia lakukan sebelumnya.

“Yang aku selalu tanamkan adalah setiap hari kita harus ada bentuk action dari bentuk planning yang sudah kita rencanakan, setidaknya kita harus mengambil langkah kecil dan jika dikumpulkan, hari demi hari akan menjadi sesuatu hal yang besar dan baik,” ujarnya.

Diketahui, sejak Buttonscarves resmi didirikan pada tahun 2018, Buttonscarves kini telah melebarkan sayapnya dengan membuka toko offline di berbagai pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia dengan total lebih dari 50 toko yang tersebar di Indonesia dan Malaysia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya