Sarwendah Lindungi Wajah Usai Oplas, Kenapa Abis Treatment Gak Boleh Kena Matahari?

Sarwendah.
Sumber :
  • Instagram @sarwendah29

JAKARTA – Artis Sarwendah baru-baru ini menjalani prosedur kecantikan di Korea Selatan. Istri Ruben Onsu itu melakukan face counturing untuk lebih mempercantik bentuk wajahnya. Selain itu, Sarwendah juga mengangkat lemak di bagian kantung mata agar wajahnya terlihat lebih segar. 

Sering Dijodoh-jodohkan dengan Sarwendah, Ini Tanggapan Betrand Peto

Usai menjalani prosedur kecantikan tersebut, Sarwendah pun nampak sudah bisa menjalani aktivitas seperti biasa. Namun, dia melindungi bagian wajahnya dengan menggunakan topi hingga kacamata hitam, untuk menghindari sinar matahari. Apa alasannya? Scroll untuk mengetahui jawabannya, yuk!

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin sekaligus Owner Holistique Clinic, dr. Heru Nugraha, Sp.KK, FINSDV, menjelaskan, jika memang terpaksa harus terpapar sinar matahari usai melakukan treatment sebenarnya tidak masalah. Namun, akan lebih baik jika dihindari. Yang perlu diingat, ketika keluar rumah, penggunaan sunscreen tetap tidak boleh dilewatkan. 

Tips Efektif Merawat Kulit di Tengah Kelembapan Tinggi Indonesia

"Kalau terpapar sinar matahari sebenernya dari awal sudah boleh pakai sunscreen. Jadi, kita kasih krim khusus untuk recovery. Nah, di atasnya recovery cream kita tetep kasih kalau ada sunscreen silakan dipakai," ujar dokter Heru saat memperkenalkan treatment HOLISTIQUE MORPHEUS8 di Holistique Clinic, Jakarta Selatan, baru-baru ini. 

Tragis! Wanita Ini Meninggal Setelah Jalani 6 Operasi Plastik dalam Sehari

"Atau kalau memang bisa menghindari matahari gak keluar-keluar rumah dulu ya boleh juga. Kenapa? Karena ada panasnya, ada energi yang keluar (dari alat yang digunakan) dan tergantung saya ngerjainnya berapa dalemnya. Kalau misalnya di atas (kulit), kadang-kadang agak kemerahan. Kalau kemerahan otomatis kena matahari bakal lebih merah lagi. Dan akhirnya adalah inflamasi yang berlebihan," imbuhnya. 

Bicara treatment, Holistique Clinic saat ini menghadirkan mesin terbaru yang sedang menjadi tren di dunia, dengan meluncurkan treatment Holistique Morpheus8. Morpheus 8 merupakan alat yang dapat digunakan untuk permukaan kulit yang tidak rata, sehingga dapat digunakan untuk menghilangkan gari-garis halus, keriput dan bekas jerawat. 

Morpheus 8 bekerja dengan cara menggunakan energi panas dan radio frekuensi yang dihantarkan melalui jarum yang sangat kecil (micro needle) yang mengakibatkan koagulasi pada lemak dan jaringan yang di-treatment yang kemudian akan menghasilkan perbaikan pada pada permukaan kulit, meratakan warna kulit dan menghilangkan garis-garis halus, kerutan dan bekas luka atau bekas jerawat pada wajah.

Selain digunakan pada kulit wajah, Morpheus 8 juga dapat digunakan pada kulit tubuh, dengan pilihan jumlah micro needle yang beragam, sehingga dapat juga digunakan untuk merawat kulit tubuh. Dengan prinsip kerja yang sama dengan kulit wajah, Morpheus 8 dapat bekerja untuk mengurangi masalah pada kulit seperti stretch mark, kulit kendur atau kulit berkerut. Morpheus 8 body treatment juga dapat dikombinasi dengan lipo suction seperti yang biasa dikerjakan oleh para bedah plastic terkemuka di dunia.

"Perawatan menggunakan Morpheus 8 merupakan tindakan non invasive dengan minimal down time yang bisa jadi pilihan untuk mengatasi masalah pada kulit wajah dan tubuh," terang dokter Heru.

Selain sudah mendapatkan approval dari Food and Drug Administration (FDA), Morpheus 8 juga sudah mendapatkan banyak penghargaan di bidang estetika di Amerika di antaranya Minimal Invasive Device of The Year tahun 2020, Product Innovation of The Year tahun 2021, Best Skin-Tightening Microneedling Treatment Award Winner 2022 dan terakhir mendapat penghargaan The Best Microneedling Treatment For Body Award Winner 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya