Cara Cepat Dapat Dana dari Investasi, Gen Z Pilih Mana?
- Pixabay
JAKARTA – Melansir Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, investasi merupakan kegiatan penanaman uang atau modal pada sebuah perusahaan yang bertujuan memperoleh keuntungan atau dana tambahan. Sayangnya, banyak gen Z yang salah kaprah memaknai “keuntungan” dari berinvestasi.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada sekitar 10 juta gen Z sudah memasuki usia produktif yang artinya sudah mempunyai pendapatan pribadi. Digitalisasi informasi dan kemudahan akses jadi pendorong tumbuhnya kesadaran investasi di kalangan gen Z. Meskipun, banyak di antara mereka yang berinvestasi hanya karena ikut-ikutan atau FOMO saja.
Kalangan kelahiran 1997-2012 ini berharap bahwa mereka akan dapat dana cepat dan banyak dari investasi. Sebagaimana yang mereka lihat di internet dan media sosial. Alhasil mereka pun menggelontorkan uang tabungannya. Padahal, dana yang semestinya dipakai untuk investasi adalah uang dingin.
Gen Z juga harus tahu bahwa dana tambahan sebagai hasil keuntungan tersebut didapatkan dengan jangka waktu relatif lama sesuai dengan jenis investasinya. Meskipun saham atau crypto bisa saja mendapatkan laba cepat. Namun, dua jenis investasi tersebut cukup berisiko karena nilainya yang fluktuatif secara cepat.
Selain itu, gen Z juga harus mempunyai skill lain yang mendukung untuk “bermain” saham dan crypto.Misalnya pemahaman yang detail, kemampuan membaca candle, kemampuan analisis yang baik. Barulah bisa sukses mendatangkan cuan. Kalau hanya ikut-ikutan dan modal nekat niscaya akan sia-sia.
Jangan tergiur dengan iming-iming dapat dana cepat dari berinvestasi. Gen Z juga wajib tahu sebelum berinvestasi adalah mengenali jenis investasinya. Berikut pilihan jenis investasi yang cocok untuk gen Z dengan modal yang murah, potensi tinggi untuk dapat dana cepat.
1. Deposito
Deposito merupakan investasi yang paling minim resikonya. Karena biasanya dilakukan oleh bank sehingga keamanannya terjamin, Deposito dilakukan dengan cara menyimpan sejumlah uang di bank (seperti menabung) tetapi uang tersebut hanya dapat diambil pada waktu yang telah ditentukan penyimpan dan bank. Jangka waktu ini dikenal dengan time deposit.
Keuntungannya diperoleh dari bunga yang kamu dapatkan. Dimana bunga tersebut nilanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa di bank. Investasi deposito sangat cocok bagi gen Z karena bisa dimulai dengan jumlah yang relatif sedikit. Deposito juga tepat bagi para investor pemula.
2. Reksa Dana
Reksa dana juga tergolong sebagai investasi yang rendah resiko sehingga jadi pilihan tepat bagi gen Z. Sebagaimana definisi reksa dana pada UU Pasar Modal Nomo 8 Tahun 1995, yakni wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat atau individu pemodal (investor) yang kemudian dimasukkan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Artinya kamu cukup menitipkan uang (modal) kepada manajer investasi untuk selanjutnya diinvestasikan dengan tujuan mendapatkan keuntungan bagi investor. Nantinya manajer investasi akan mengalokasikan modal di pasar uang, saham, hingga surat hutang.
Cocok banget bukan bagi gen Z atau pemula yang baru berinvestasi. Reksa dana pun jadi alternatif bagi para investor yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian menghitung risiko investasi. Itu semua akan dibebankan kepada manajer investasi. Pemodal hanya terima beres berupa laporan keuntungan saja.
3. Properti
Selain jadi aset pribadi, properti bisa jadi pilihan bijak bagi gen Z untuk berinvestasi. Investasi jenis ini lebih disarankan kepada gen Z dengan kondisi finansial mulai stabil. Alasannya karena butuh modal besar.
Bisa-bisa menguras sebagian pendapatan bahkan tabungan untuk membeli sebuah properti. Padahal jika merujuk pada prinsip properti, penggunaan uang tabungan dan pendapatan sangat dihindari karena termasuk uang panas.
Meskipun butuh modal besar, minat terhadap properti untuk dapat dana tambahan masih relatif tinggi. Hal itu karena harga properti yang terus naik dari tahun ke tahun. Investor juga bisa berinvestasi dengan menyewakan yang lebih banyak dibutuhkan masyarakat. Misalnya dijadikan tempat staycation.
4. Logam Mulia
Gen Z juga bisa berinvestasi pada logam mulia untuk mendapatkan dana tambahan. Jenis investasi ini sebenarnya sudah menjadi andalan banyak orang untuk menyimpan dananya. Investasi logam mulia ini bisa berupa emas dan perhiasan.
Logam mulia relatif aman dan bisa dimulai dengan model kurang dari Rp 1 jutaan. Harganya pun cenderung naik sehingga kamu bisa memperoleh dana tambahan secara cepat dari selisih harga tersebut.
Catatan penting yang perlu diingat dalam berinvestasi logam mulia adalah memilih institusi emas yang resmi, seperti ANTAM dan sejenisnya. Jangan sampai memilih lembaga bodong yang justru memberikan barang palsu.
5. Peer-to-Peer Lending
Sudah pernah mendengar istilah peer-to-peer lending? Peer-to-peer lending adalah investasi yang mempertemukan pihak yang membutuhkan modal dengan penanam modal. Keuntungan diperoleh dari bunga yang pemodal tetapkan dan disepakati bersama.
Itulah lima jenis investasi yang cocok untuk gen Z dan pemula. Bisa jadi jalan ninja memperoleh dana cepat. Tentunya dengan memilih institusi yang resmi, uang dingin, serta terus belajar mendalami jenis investasi yang ditekuni.