Ungkap Masalah Terberat Sustainable di Bidang Fashion, Pakar: Sulit Bikin Orang Gak Beli Baju Baru

Ilustrasi orang kaya belanja.
Sumber :
  • Pexels/freestocks.org

JAKARTA – Isu sustainable sudah menjadi perhatian masyarakat Indonesia, termasuk di industri fashion. Namun, tak dipungkiri, konsep berkelanjutan ini sulit diterapkan di industri fashion. Kenapa?

Konsisten Meningkatkan Kualitas Implementasi GCG, BNI Kembali Raih Predikat 'The Best Overall in Corporate Governance'

Founder/Architect of Style Seratus Kapas, Yadnya Seni, mengungkapkan masalah terberat yang dihadapi industri fesyen dalam penerapan konsep berkelanjutan adalah bukan soal edukasi. Yuk, scroll untuk tahu berita lengkapnya.

"Masalah terberat itu bukan edukasi untuk mengerti sustainable. Masalah terberat adalah membuat orang peduli. Jadi, orang dikasih tau teori sustainability “oh ya bagus-bagus” tapi belum tentu beli," ungkap Yadnya Seni di acara Fashion Talks Ganara Road to Plaza Indonesia Fashion Week, di Ganara Art, Plaza Indonesia, Jakarta, baru-baru ini. 

Jangan Asal Cemplung, Pakai Mesin Cuci Ada Triknya Biar Baju Awet dan Bersih

Founder/Architect of Style Seratus Kapas, Yadnya Seni (tengah).

Photo :
  • VIVA/Sumiyati.

Wanita yang akrab disapa Seni itu lebih lanjut mengatakan, selama 20 tahun berkecimpung di fashion industry, dia mengaku sangat sulit menekan konsumerisme para fashion enthusiast.

Dukung Kesuksesan UMKM, Putri Otonomi Indonesia Tonjolkan Kearifan Lokal di Tengah Tren Global

"Pokoknya begitu suka berpenampilan sesuatu apalagi yang aneh, kepala akan muter terus. Pada akhirnya aku berhenti berpikir bagaimana cara membuat orang gak beli baju karena itu gak mungkin," tuturnya. 

"Akhirnya, Seratus Kapas melihat produk pertama kita adalah untuk menghadirkan future yang sustainable. Jadi produknya produk baru tapi fabric-nya sustainable," sambungnya. 

Namun menurut Seni, karena pemahaman sustainable terus bertambah, dia pun harus pintar-pintar mengakali produknya. Di mana tidak hanya sustainable, tapi juga memiliki ketertarikan untuk dibeli konsumen. 

Seratus Kapas sendiri identik dengan desain-desain baju berbahan linen. Oleh karena itu, Seni berkomitmen untuk tidak membeli kain linen baru. 

"Kita liat gudang stok kita, kita fokusin untuk gak beli linen yang baru. Dari situ kita berkembang lagi, akhirnya kita gak buat produk untuk future, tapi kita hadirkan yang by pass," pungkas Seni. 

YOUC-1000 Fashion Design and Make Up Contest 2024

Anak Muda Indonesia Berbakat: Siap Guncang Dunia Fesyen dan Makeup

Selain itu, mengikuti ajang kompetisi fesyen dan make up juga sangat membantu bagi anak-anak yang ingin membuka jalan kepada para buyer yang peluangnya sangat besar.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024