Geram, Aktivis Pro-Palestina Gruduk Zara, Tulis 'Free Palestina' di Depan Toko
- X
KANADA – Para aktivis dan Pro-Palestina menyerukan boikot terhadap jenama pakaian asal Spanyol Zara, menyusul kampanye promosi baru mereka yang diduga mempromosikan campaign terbaru dengan genosida di Gaza.
Sebuah video viral yang dibagikan di media sosial menunjukkan demonstran pro-Palestina menggeruduk toko Zara di Kanada dengan mengibarkan bendera Palestina dan mencoret tulisan Zara di depan toko, sembari menulis 'Gaza' dan 'Free Palestine'.
Toko Zara itu diyakini terletak di Montreal.
Para demonstran masuk ke dalam toko Zara membawa bendera Palestina dan menggunakan syal keffiyeh, yaitu simbol perlawanan rakyat Palestina.
Mereka juga membawa properti yang menyerupai mayat bayi-bayi yang ditutupi kain kafan, sebagai bentuk protes atas apa yang kini terjadi di Gaza.
Dalam video lain, seorang aktivis menyoroti kampanye yang baru-baru ini dibagikan Zara di Instagram, yang memperlihatkan seorang model mengenakan jaket hitam berdiri di depan latar belakang putih termasuk puing-puing dan manekin yang dibungkus kain putih.
"Itu adalah koleksi paling menjijikkan yang pernah saya lihat. Mereka mengolok-olok Palestina dan mereka mengolok-olok anak-anak yang telah dibunuh dan rumah kami, warga Palestina' yang telah dihancurkan," kata aktivis tersebut, sambil menyerukan boikot terhadap koleksi tersebut, melansir Daily Mail, Rabu, 12 Desember 2023.
Sebagai tanggapan, Zara telah menghapus iklan mereka dan mengeluarkan pernyataan hari ini: "Setelah mendengar komentar mengenai kampanye terbaru Zara Atelier 'The Jacket' kami ingin berbagi hal berikut dengan pelanggan kami. Zara mengatakan pemotretan tersebut 'direncanakan pada bulan Juli dan difoto pada bulan September', menampilkan model dengan patung yang belum selesai dalam sebuah lokakarya untuk 'memamerkan pakaian buatan tangan dalam konteks artistik,"
"Sayangnya, beberapa pelanggan merasa tersinggung dengan gambar-gambar ini, yang kini telah dihapus, dan melihat di dalamnya sesuatu yang jauh dari apa yang dimaksudkan saat gambar tersebut dibuat," tulis toko tersebut di Instagram mereka, tanpa meminta maaf.
"Zara menyesali kesalahpahaman itu dan kami menegaskan kembali rasa hormat kami yang mendalam terhadap semua orang," bunyi pernyataan tersebut.
Zara mengatakan kampanye tersebut direncanakan pada bulan Juli dan foto-fotonya diambil pada bulan September, sebulan sebelum konflik Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober.
Dikatakan bahwa pemotretan promosi tersebut terinspirasi oleh pakaian pria dari abad-abad yang lalu, namun tidak mengomentari boikot tersebut.