Disebut Dukung Genosida Israel, Zara Klarifikasi Tapi Gak Minta Maaf

Kampanye Zara yang diduga hina genosida di Gaza
Sumber :
  • Instagram @zara

VIVA Lifestyle – Publik masih sangat sensitif dengan hal-hal apapun yang dianggap memberikan dukungan terhadap Israel untuk terus memborbadir Palestina hingga menelan banyak nyawa. Termasuk melakukan aksi boikot terhadap berbagai produk dan perusahaan yang tidak menunjukkan rasa hormat kepada Palestina.

Hasil Survei: 42 Persen Remaja Yahudi di AS Percaya Israel Lakukan Genosida di Gaza

Baru-baru ini, merek fashion asal Spanyol, Zara, ramai diserbu netizen dari berbagai dunia karena meluncurkan kampanye terbarunya. Meskipun judul kampanye tersebut tidak menyinggung masalah Palestina dan Israel, tetapi konsep pemotretan dari koleksi terbaru yang dikeluarkan oleh Zara diduga mencemooh kondisi di Palestina dan mendukung genosida yang dilakukan Israel. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.

Pihak fashion ternama itupun langsung memberikan klarifikasi setelah masalah kampanye fashion terbarunya viral dan memicu keributan.

Dicari Netizen, Oscar Si Peci Merah Siap Tepati Janji Ngesot ke Madura Usai Timnas Indonesia Bekuk Arab Saudi

"Setelah mendengarkan komentar mengenai kampanye terbaru Zara Atelier "The Jacket", kami ingin berbagi hal berikut kepada pelanggan kami," tulis pihak perusahaan, di akun Instagram @zara, Selasa 12 Desember 2023.

Kemanusiaan Lebih Penting dari Sepakbola: Timnas Indonesia, Sudan, Mesir Tolak Israel dan Korbankan Piala Dunia

Zara mengungkapkan bahwa konsep kampanye tersebut sudah dirancang sejak Juli 2023 lalu dan pihaknya melakukan pemotretan pada bulan September. Dengan kata lain, mereka mengusung konsep kampanye ini sebelum konflik Israel dan Palestina memanas lagi hingga viral di berbagai media sosial.

Pihak Zara juga membantah bahwa instalasi seni yang ditampilkan menyinggung kondisi di Palestina. Apa yang ditampilkan dalam pemotretan itu disebut menggambarkan suasana studio pematung yang belum selesai, sejalan dengan konsep pembuatan pakaian secara artistik.

"Kampanye tersebut, yang digagas pada bulan Juli dan difoto pada bulan September, menampilkan serangkaian gambar patung yang belum selesai di studio pematung dan dibuat dengan tujuan tunggal untuk menampilkan pakaian buatan tangan dalam konteks artistik," jelasnya.

Pihak merek fashion ternama itu juga menyayangkan banyak orang yang akhirnya salah paham melihat hasil pemotretan dari kampanye yang diluncurkan tersebut. Unggahan pertama kampanye itu juga telah dihapus untuk meredakan amukan netizen yang disebut salah mengartikan maksud dari konsep yang diusung.

"Sayangnya, beberapa pelanggan merasa tersinggung dengan gambar-gambar ini, yang kini telah dihapus dan menganggapnya jauh dari yang dimaksudkan saat dibuat," katanya.

Di akhir pernyataan, pihak Zara mengaku menyesali masalah ini tanpa meminta maaf atas keributan yang terjadi. Pihaknya menekankan rasa hormat yang dijunjung tinggi kepada semua orang.

"Zara menyesali kesalahpahaman itu dan kami menegaskan kembali rasa hormat kami yang mendalam terhadap semua orang," tutupnya.

Sejak mengunggah kampanye terbarunya itu, Zara mendapatkan seruan boikot yang sangat keras di berbagai negara termasuk Indonesia. Tidak sedikit netizen yang meminta agar berhenti membeli produk Zara karena merek itu diduga mencemooh kondisi di Palestina lewat patung yang dibalut kain putih dan plastik, yang seolah menggambarkan kondisi korban di Palestina, dalam foto koleksi terbarunya.

AKP Dadang Iskandar saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolda Sumbar, Sabtu 23 November 2024

AKP Dadang Tembaki Rumah Dinas Kapolres hingga Prabowo Tunjukan 'Taring' Bela Palestina

Kasus Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tembak mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil masih menjadi yang terpopuler.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024