Ali Charisma Apresiasi Anak Muda Berkain: Ini Lebih Baik dari Brand Impor
- IFC
JAKARTA – Tren menggunakan wastra atau kain saat ini mulai banyak disukai oleh anak-anak muda. Kesadaran untuk memakai wastra Indonesia mulai tumbuh sejak modest fashion dalam negeri meningkat hingga mampu menembus pasar internasional.Â
Melihat perkembangan yang baik ini, Fashion Designer asal Bali, Ali Charisma, mengapresiasi usaha anak-anak muda yang berupaya melestarikan warisan budaya bangsa ini. Tren memakai wastra ini juga menjadi salah satu target para pegiat industri fesyen dalam rangka mempromosikan wastra Indonesia kepada dunia. Semakin banyak orang yang dengan percaya diri memakainya di kegiatan sehari-hari, maka semakin besar pula peluang untuk wastra Indonesia dikenal oleh dunia. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.
"Menurut saya sebenarnya sudah mulai banyak yang percaya dengan wastra dan ini memang targetnya dan target utamanya memang generasi muda. Kalau orang dewasa saya pikir sudah banyaklah, tidak perlu diyakinkan lagi. Nah, generasi muda inilah yang akan menjadi tren dan panutan banyak orang ke depannya," kata Ali Charisma kepada VIVA saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis 26 Oktober 2023.
Meningkatnya antusiasme anak-anak muda berkain setiap hari tentunya akan membawa angin segar bagi perekonomian Indonesia. Pasalnya, wastra ini merupakan produk lokal yang mana hanya bisa dibeli dari pengrajin-pengrajin yang berasal dari berbagai daerah. Oleh sebab itu, tren wastra akan mendorong pertumbuhan ekonomi tidak hanya untuk para perancang tetapi juga pengrajin dari daerah.
Keterlibatan banyak orang di balik pembuatan wastra itu sendiri dinilai mampu memberikan kesan yang lebih berarti dibandingkan pakaian jadi dari merek-merek mahal luar negeri. Ali Charisma melihat adanya kerja keras dari berbagai pihak di balik pembuatan sehelai kain yang tak ternilai harganya.
"Kalau anak mudanya saja sudah memakai wastra saya pikir ekonomi Indonesia akan jauh lebih baik karena wastra Indonesia akan melibatkan orang daerah dan mereka itulah yang mendapatkan manfaatnya, yang mengerjakan tenunnya, warnanya, dan lain-lain. Ini jauh lebih baik daripada brand impor," jelasnya.
Lebih lanjut, tren wastra ini diprediksi masih akan berlangsung sampai tahun depan dan mungkin tahun-tahun berikutnya. Apalagi dengan semakin banyak motif wastra modern, sehingga pakaian yang digunakan sehari-hari akan lebih mudah dipadupadankan dengan motif maupun warna kain yang tersedia.
Di samping itu, modifikasi motif dan warna pada wastra akan lebih bervariasi namun tidak akan menggeser popularitas motif-motif tradisional.
"Kalau wastra tidak ada perubahan yang signifikan karena malah pakaian kita menyesuaikan dengan wastranya. Tidak terlalu banyak yang berubah wastra itu karena sudah pakem dan sudah bagus," ujar Ali Charisma.
"Wastra Indonesia memang ada perkembangan supaya lebih tidak terlalu berat dan tebal tapi untuk wastra modern, motif-motif yang terinspirasi itu akan banyak banget tapi itu tidak sejajar dengan wastra asli," imbuhnya.
Sang desainer juga mengatakan jenis wastra print masih menjadi yang paling banyak digemari pada tahun ini dan tahun depan karena target pasarnya yang menengah ke bawah. Minat terhadap wastra print juga masih tinggi mengingat kemudahannya dipadupadankan dengan jenis kain lainnya dan pakaian apapun.