Dari Futuristik ke Genderless, Transformasi Inovatif Brand Lokal Ini

Koleksi Busana Genderless
Sumber :
  • ISSHU

JAKARTA – Salah satu Brand fashion lokal Jakarta, melakukan inovasi signifikan dengan meluncurkan koleksi ready to wear yang berkonsep genderless dan sentuhan akuatik. Sebelumnya, mereka dikenal sebagai pionir dalam aksesoris bergaya futuristik.

Sepatu Kolaborasi Aerostreet X Wonderful Indonesia Didukung Shopee, Penjualan Sepatu Terbanyak dalam 10 Menit

Koleksi terbaru ini adalah hasil kolaborasi antara ISSHU dan konten kreator, Alessandro Georgie. Koleksi mencakup reversible cropped jacket, midi skirt, dan tako tanktop, yang semuanya mengusung tema 'Genderless Aquatic Touch'. Scroll lebih lanjut.

Dalam koleksi ini, brand lokal tersebut menyajikan jaket dan rok dalam dua pilihan warna netral, dark grey dan silver, yang dapat dibalik sesuai selera, menawarkan tampilan yang berbeda dan fleksibilitas bagi penggunanya.

E-Commerce Ketar-ketir, Kini Orang Lebih Suka Belanja di Toko Fisik Lagi

"Kamu bisa tampil standout dalam nuansa casual pada acara formal, atau lebih santai saat hangout bersama teman," kata Rheza Paleva, Founder ISSHU, dalam keterangannya.

Riset: 90 Persen Masyarakat Pilih Brand Lokal saat Belanja, Terbanyak di Fashion

Selain itu, brand ini juga meluncurkan tanktop dengan pilihan warna hitam dan putih. Menariknya, mereka tidak melupakan bisnis aksesoris core-nya, menambahkan aksesoris multi-fungsi seperti kalung yang bisa juga berfungsi sebagai belt atau ikat pinggang dan anting yang dapat diubah menjadi bros.

Salah satu elemen yang menarik dalam koleksi ini adalah adanya simbol gurita yang disematkan pada beberapa item, termasuk tanktop dan aksesoris. 

"Gurita memiliki 8 tentakel, terdiri dari 4 tangan dan 4 kaki, yang menunjukkan fleksibilitas dan saling melengkapi, sesuai dengan tema genderless yang kami usung," jelas Rheza Paleva.

Keseluruhan koleksi ini telah dikembangkan berdasarkan riset yang mendalam. 

"Semuanya telah kami lakukan riset. Gurita ini menjadi simbol dari fleksibilitas dan dinamika, yang sesuai dengan konsep genderless," tambah Paleva.

Koleksi Busana Genderless

Photo :
  • ISSHU

Menurut Co-Founder ISSHU, Indiana Argani, alasan di balik tema genderless ini adalah meningkatnya minat dari generasi muda yang menuntut fleksibilitas dan fungsionalitas dalam berbusana.

"Generasi Z dan Alpha lebih mementingkan fungsionalitas daripada sekadar tampilan," ujarnya.

ISSHU, yang berdiri sejak tahun 2020, berusaha untuk selalu mendengarkan kebutuhan konsumennya. Rheza Paleva menyatakan, 

"Daya beli antara pria dan wanita itu cukup berbeda. Jadi, kami memilih untuk tidak membatasi koleksi kami berdasarkan gender."

Rheza juga menyatakan bahwa ISSHU berencana untuk terus berekspansi. 

"Kami ingin dikenal sebagai lifestyle brand, tidak hanya fokus pada perhiasan atau aksesoris," pungkasnya.

Ilustrasi brand.

Jadi Kebanggaan Indonesia di Panggung Dunia, Kini Banyak Brand Lokal Tembus Pasar Internasional

Berkat kemudahan teknologi dan akses sumber daya, posisi brand lokal kini makin kuat hingga menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia dalam berbelanja. 

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024