Amanda Eyklima Perkenalkan Kain Tenun Suku Baduy di Mongolia
- dok pri
JAKARTA – Dalam perhelatan International Conference of Asian Political Party (ICAPP) yang berlangsung dari tanggal 4 hingga 7 Agustus 2023 di Ulaanbatar, Mongolia, Indonesia menampilkan perwakilan yang inspiratif dalam sosok Amanda Eyklima. Sebagai Ketua Bidang Desa & Daerah Tertinggal (BDDT) Dewan Pimpinan Pusat Banteng Muda Indonesia (DPP BMI), Eyklima hadir sebagai wajah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dalam forum diskusi penting antar partai politik Asia.
ICAPP, yang pertama kali diluncurkan pada September 2000 di Manila, Filipina, bertujuan mempromosikan kerja sama dan pertukaran antara partai politik di kawasan Asia dan Oseania. Dalam acara prestisius ini, Eyklima memaparkan pandangannya tentang Generasi Z dan Milenial, khususnya dalam konteks pemilu 2024 di Indonesia. Scroll lebih lanjut ya.
Dalam tema Youth Wing ke-6 dan Women’s Wing ke-7, Eyklima memberikan pidato inspiratif mengenai kekuatan kolektif Generasi Z dan Milenial yang diperkirakan mencapai 60% dari total pemilih Indonesia pada 2024. Dengan komitmen kuat untuk melakukan perubahan positif, terutama dalam isu sosial dan lingkungan, generasi muda ini dinilai memiliki dampak signifikan terhadap hasil pemilu.
Untuk mencapai partisipasi efektif, Eyklima telah menerapkan strategi digital, seperti membuat podcast dan memanfaatkan media sosial, untuk menjangkau dan memberdayakan Generasi Z. Dia menekankan pentingnya mengaktifkan suara generasi muda dan memastikan aspirasi mereka didengar dan didukung.
Selain itu, Eyklima juga mempersembahkan sebuah kolaborasi menarik yang memadukan industri fesyen dengan kearifan lokal Indonesia. Bersama dengan desainer lokal, Dana Maulana, Eyklima membawa pesona kain tenun motif Baduy dari suku Kanekes. Tenun ini adalah simbol kearifan lokal yang perlu dilestarikan dan diakui keberadaannya oleh masyarakat internasional.
Eyklima berharap bahwa melalui industri kreatif, kekayaan budaya Indonesia dapat semakin dikenal di dunia internasional. Kolaborasi ini menjadi wujud dari upaya Indonesia untuk memperkenalkan produk-produk unggulan desa ke mancanegara.
"Kami berharap kolaborasi ini akan membuka pintu kesempatan bagi produk-produk unggulan desa Indonesia untuk dikenal dan diapresiasi secara global. Kain tenun suku Baduy adalah simbol kearifan lokal yang perlu dilestarikan dan diakui keberadaannya oleh masyarakat internasional," ujar Amanda Eyklima dalam keterangannya.