Bercerita Konservasi Hutan Melalui Kain
- ist
JAKARTA - Isu mengenai konservasi hutan di Indonesia selalu menjadi perhatian publik. Mengingat masalah ilegal logging di Indonesia yang cukup memprihatinkan.
Melihat kondisi ini, jenama fesyen lokal berbasis wastra nusantara kenamaan, Sejauh Mata Menandang merilis koleksi bertajuk Rimba yang terinspirasi dari kondisi keadaan Hutan di Kawasan Konservasi Leuser di Aceh.
Inspirasi ini berasal dari misi yang dilakukan pihak Sejauh Mata Memandang pada 2020 lalu yang ingin merevitalisasi hutan di sana dalam rangka anniversary yang ke-6.
Revitalisasi itu kemudian berkembang hingga menjadi 20 hektar di tahun 2023 ini. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Melalui perilisan koleksi ini juga, Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang, Chitra Subyakto mengungkap secara langsung pembeli ikut melakukan restorasi di hutan tersebut.
“Kita buat project jika beli (koleksi Rimba) sama seperti melakukan restorasi di sana,” kata dia saat press conference, di kawasan Kemang, Kamis 10 Agustus 2023.
Sebelumnya Chitra diketahui juga sempat berkunjung ke kawasan hutan Leuser untuk melihat kondisi di sana.
Melalui program konservasi bersama dengan Yauasan HAkA (Hutan, Alam dah Lingkungan Aceh) dirinya mempelajari pentingnya menjaga dan melestarikan hutan dengan memilih bahan yang ramah lingkungan.
“Dari program ini aku belajar rantai di hutan sampai keputusan konsumsi pakaian mempengaruhi lingkungan. Bahan dari rayon dari hutan yang diambil tidak bertanggung jawab selain penggunaan kimia yang tidak baik untuk kulit. Dan kami (dalam proses pembuatannya) tidak menggunakan rayon,” jelas dia.
Sementara itu untuk koleksi RIMBA ini sendiri memadukan motif kawasan hutan Leuser lengkap dengan keadaan sebelum dan sesudah restorasi hutan. Selain itu juga dilengkapi dengan motif keaneka tatanan flora dan fauna yang ada di sana.
“Untuk warna hijau, kalau dilihat motif yang ada di Leuser ada gajah, ada badak, ada orang utan ada tanaman di sana. Untuk warna hijau sendiri ini menggambarkan tentang hutan. Kalau hitam ini sama motifnya dengan hijau. Kenapa hitam karena hitam bisa dipadupadankan dengan pakaian yang ada di lemari,” kata dia.
Chitra menambahkan,” kalau putih ini adalah inti dari semua koleksi yang ada. Liat dari sini hutan Leuser pohon ada, ada yang ditebang. Jadi kelapa sawit rumah ceritakan hutan di sana. Ada semua binatang dan tanaman yang ada di sana,” ujarnya.
Citra menjelaskan lebih lanjut koleksi ini menggunakan bahan 100 persen tencel yang nyaman, tipis dan simpel untuk digunakan sehari-hari di lingkungan tropis.
Sementara itu koleksi ini sendiri terbagi menjadi beberapa yakni dress, kemeja, outer hingga saraf yang dijual mulai dari Rp850 ribu. Untuk koleksi ini diketahui dijual secara terbatas melalui website resmi mereka dan store di Dia.Lo.Gue