Tampil Beda Saat Lebaran dengan Busana Muslim Padu Padan Kain Wastra
- VIVA/Isra Berlian
VIVA Lifestyle – Sejumlah persiapan dilakukan umat muslim di berbagai belahan dunia untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444H. Salah satunya adalah busana yang akan dikenakan saat berlebaran.
Ya, busana Lebaran menjadi item wajib untuk dikenakan saat berkumpul silaturahmi. Berbicara mengenai busana muslim, tak lepas dari model kaftan atau gamis.
Dua model tersebut menjadi busana yang paling banyak diburu masyarakat dengan alasan potongannya yang longgar dan panjang sangat cocok untuk digunakan saat Lebaran. Namun, beberapa tahun belakangan banyak masyarakat mulai melirik busana yang didesain menggunakan kain wastra Indonesia seperti tenun hingga batik.
Hal ini juga dilihat oleh Jalinan Works yang menampilkan koleksi Lebaran dengan menggunakan kain wastra Indonesia. Jalinan Works yang dibangun sejak pandemi COVID-19 lalu ini bertekad untuk mengenalkan kain wastra kepada masyarakat khususnya kaum milenial.
Desainer Jalinan, Dave Tjoa menjelaskan bahwa untuk koleksi yang ditampilkan dalam acara Show Ramadhan 2023 di Kota Kasablanka Jakarta Selatan, Rabu 19 April 2023 ini pihaknya mengaku ingin menciptakan suatu gaya yang fleksibel, nyaman dan bergaya milenial.
“Yang kita usung tipenya nyaman kita banyak menggunakan bahan dari katun,tenun yang memang sesuai dengan iklim di Indonesia. Ada beberapa yang cocok digunakan untuk bersilaturahmi,” kata dia kepada VIVA.co.id saat ditemui di lokasi.
Dave mengaku sangat menekankan kenyamanan para pelanggannya saat menggunakan busana. Maka dari itu dia memilih menggunakan bahan seperti katun dengan material yang tidak berat dan model yang up to date sehingga bisa dipakai segala umur, juga menciptakan suasana yang nyaman bagi si pemakai saat bersilaturahmi Lebaran.
“Setelah solat Ied kita suka mengunjungi keluarga, relasi atau teman kalau kita hanya gunakan satu busana yang bahannya panas kita akan cepat lelah, siang dan sore kita pasti jadi lelah,” kata dia.
Tidak hanya itu saja, dia juga menekankan padu padan atau mix and match yang tidak senada namun bisa berpadu satu sama lainnya antar satu warna dengan warna lainnya saat menggunakan kain wastra untuk berlebaran nanti.
“Misalnya kerudungnya warna merah bata menggunakan outer yang berwarna cokelat. Kontras tapi begitu dikenakan jadi selaras. Ini bisa jadi satu keuntungan kalau malam celana atau blusnya yang sama outer-nya diganti atau kerudungnya yang diganti. Tapi suasananya masih matching,” kata dia.
Untuk koleksi yang ditampilkan kali ini Dave menyebut pihaknya menampilkan setidaknya Ada 8 koleksi. Dua diantaranya adalah casual dan formal yang bisa untuk dikenakan saat bekerja.
“Terdiri dari blouse dan celana. Busana kantor yang bisa digunakan untuk pergi ke kantor dan meeting kalau malam bisa diganti hijabnya aja. Blouse dan rok. Yang kita tampilkan outer blouse rok dan celana dengan perpaduan selendang yang kita modifikasi,” kata dia.