Ini Alasan Mengapa Wanita Kejam Lebih Populer

Ilustrasi ibu marah, wanita berbaju pink
Sumber :
  • Pixabay/ Goumbik

VIVA Lifestyle – Mungkin ada alasan mengapa karakter seperti Regina George dari film "Mean Girls" dijadikan ketua geng oleh rekan-rekan mereka. Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa baik wanita maupun pria lebih suka ketika teman mereka lebih "ganas" atau menjadi “wanita kejam” terhadap musuh mereka.

Banyak Wanita Indonesia Menderita Anemia, Ini 4 Vitamin yang Dibutuhkan

Studi yang diterbitkan dalam Elsevier's Evolution and Human Behavior, melansir New York Post, menjelaskan bahwa "manfaat persahabatan bergantung, sebagian, pada seberapa besar nilai teman seseorang terhadap diri sendiri dibandingkan dengan orang lain, dan dengan demikian perilaku seorang teman terhadap orang lain dapat memengaruhi hasil seseorang sendiri."

Ilustrasi saudara perempuan/pertemanan.

Photo :
  • Pixabay/Pexels
Studi: Petualangan Alam jadi Destinasi Liburan Paling Dicari Travellers Indonesia

Para peneliti di Oklahoma State University menyurvei 1.183 individu dalam komunitas mahasiswa dan non-mahasiswa di AS dan komunitas non-mahasiswa di India untuk menganalisis perilaku apa yang mereka sukai dari sahabat mereka, dengan jenis kelamin yang sama.

Peserta diminta untuk menilai seberapa besar mereka ingin melihat perilaku tertentu seperti kebaikan, kepercayaan, kekejaman (mean), ketidakpedulian, perilaku eksploitatif, kesamaan, kedekatan fisik, keakraban, dan ketidakberpihakan dalam konflik sahabat dari skala satu sampai tujuh.

Lulusan i3L, Inspirasi Bagi Generasi Masa Depan

Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun orang umumnya menginginkan teman yang lebih baik dan dapat dipercaya, terkadang mereka lebih memilih teman yang “lebih ganas” atau lebih “kejam” dari mereka, atau paling tidak, acuh tak acuh terhadap musuh.     

Ini mengungkapkan bahwa banyak orang lebih suka teman yang baik kepada mereka dan orang asing, tetapi mereka akan “lebih senang” ketika kata-kata kasar diarahkan pada musuh mereka, oleh teman mereka yang lebih “kejam”.

Orang-orang juga lebih peduli tentang seberapa baik teman mereka memperlakukan mereka dibandingkan bagaimana mereka memperlakukan orang asing. Para ahli mengatakan hal ini karena orang-orang ini berperilaku dengan cara yang "memaksimalkan manfaat persahabatan dengan mendukung teman mereka dan merusak musuh mereka."

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa “orang-orang percaya bahwa mereka dapat dicelakai ketika musuh mereka diuntungkan dan diuntungkan ketika musuh disakiti.”

Ilustrasi ibu marah, wanita berbaju pink

Photo :
  • Pixabay/ Goumbik

Para peneliti mencatat bahwa ini sejalan dengan mengapa kebanyakan orang memilih untuk memiliki teman yang lebih kejam untuk “dukungan preferensial”. Kebanyakan orang mencari “tumpangan” yang akan memilih mereka daripada yang lain, membantu mereka menjatuhkan musuh mereka dan yang juga akan mengangkat mereka.

Memilih dan memelihara persahabatan adalah bagian penting dari kehidupan dan telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental seseorang. Hanya melakukan satu percakapan berkualitas dengan teman per hari dapat meningkatkan kesejahteraan seseorang, menurut sebuah makalah yang diterbitkan di SAGE Journals.

Studi tersebut menemukan bahwa mereka yang terlibat dalam jenis komunikasi apa pun sepanjang hari melaporkan kualitas kesejahteraan dan kebahagiaan yang lebih tinggi, terutama peningkatan perasaan terhubung dan penurunan stres, dibandingkan dengan mereka yang mem-ghosting teman mereka hari itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya