Transplantasi Rambut Kini Gak Perlu Jauh-jauh ke Turki
- iStockphoto.
VIVA Lifestyle – Masalah kerontokan rambut tak bisa dianggap sepele. Jika dibiarkan, rambut rontok bisa menyebabkan kebotakan yang tentu saja akan mengganggu penampilan.
Tidak heran, beberapa publik figur Tanah Air bahkan sampai rela jauh-jauh melakukan transplantasi rambut hingga ke Turki, karena menghadapi masalah yang sama. Yuk, scroll untuk mengetahui informasi selengkapnya.
Data epidemiologi mengenai prevalensi rambut rontok secara umum di Indonesia memang belum ada secara akurat. Namun, sebuah studi yang dilakukan di poliklinik kulit dan kelamin RS Cipto Mangunkusumo pada 116 pasien dengan kerontokan, didapatkan data jenis kerontokan yang disebabkan oleh alopesia androgenetik sebesar 11,2 persen.
Alopesia androgenetik merupakan tipe rambut rontok yang paling sering ditemukan terutama pada laki-laki dibandingkan perempuan. Secara global, prevalensi alopesia androgenetik sebesar 30-50 persen pada laki-laki usia 30-50 tahun. Pada wanita, alopesia androgenetik yang juga disebut female pattern hair loss (FPHL), ditemukan lebih dari 50 persen pada wanita yang berusia di atas 79 tahun.
Namun, kini tak perlu lagi jauh-jauh ke Turki untuk mengatasi masalah kerontokan rambut yang disebabkan oleh Alopesia androgenetik ini. Indonesia kini sudah memiliki Regenera Activa AMT, yang didatangkan langsung dari Italia.
Ahli dermatolog, estetik, dan kedokteran regeneratif dari Argentina, dr. Rodrigo Aucia Klain, menjelaskan, Regenera Activa menerapkan autologous micrografting technology, yaitu pemisahan sel-sel kaya akan faktor pertumbuhan melalui pemrosesan jaringan kulit sederhana yang minimal invasif.
"Sel-sel hasil pemrosesan akan disuntikkan pada area yang mengalami kebotakan, lalu akan merangsang pertumbuhan rambut," ujar dr. Rodrigo saat Workshop Regenera, yang digelar oleh PT. Regenesis Indonesia di kawasan Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Dokter Rodrigo turut menjelaskan faktor-faktor yang dapat memengaruhi tingkat keberhasilan, salah satunya pemilihan pasien. Pasien tahap awal kebotakan bahkan bisa dilakukan treatment ini untuk mencegah progresivitas kebotakan.
"Prosedurnya pun sangat praktis, cukup 30 menit. Ditambah lagi treatment ini cukup dikerjakan 1 kali setahun. Bahkan pengulangan bisa direncanakan 2-4 tahun kemudian," ungkapnya.
Dr Agassi Suseno Sutarjo, SpDV selaku Regenera Indonesian Advisor yang berpraktik di Klinik Dermatoven Jakarta, menambahkan, Regenera Activa AMT dapat digunakan secara tunggal ataupun dapat dilakukan dengan kombinasi treatment lainnya seperti PRP, minoxidil ataupun transplantasi rambut karena dapat mempercepat dan mempertebal tumbuhnya rambut.
Dari pengalaman Dr Agassi, treatment Regenera Activa AMT ini memberikan hasil yang cukup baik, di mana dalam waktu 1 minggu bahkan telah memberikan hasil.
"Hasil dari treatment ini dapat terlihat akar rambut lebih kuat, mempertebal dan mempercepat rambut yang tumbuh. Treatment dapat dilakukan 1 tahun sekali," terang Dr Agassi.