Tarik Benang Jadi Treatment Favorit Orang Indonesia, Gimana Prosedur yang Aman?

Ilustrasi wanita/kecantikan.
Sumber :
  • Freepik/drobotdean

VIVA Lifestyle – Pandemi COVID-19 membawa dampak dalam berbagai aspek, termasuk di bidang kecantikan. Kini, muncul istilah zoom dysmorphia, yang mengubah kebiasaan manusia dalam berpenampilan. 

Alami Perundungan Berat, IU Laporkan Teman Sekolah SMA

Hal itu dibuktikan dalam survei yang diterbitkan dalam International Journal of Women’s Dermatology tahun 2021. Survei yang dilakukan oleh lebih dari 100 board-certified dermatologists (Dokter Spesialis kulit) yang berasal dari berbagai negara itu mengungkap bahwa di era special ini terjadilah zoom dysmorphia. Apa itu? Yuk, scroll untuk mengetahui jawabannya. 

Ya, zoom dysmorphia sendiri adalah kondisi di mana pasien mencari prosedur kosmetik untuk meningkatkan penampilan dirinya ketika melakukan meeting zoom, video-conferencing calls, ataupun segala aktivitas yang berhubungan dengan media sosial.

Ahli Peringatkan Bahaya Oplas, Terutama Buat 40 Tahun ke Atas

Ilustrasi depan laptop.

Photo :

Bahkan survei tersebut juga mengatakan menu yang paling diminati yaitu sebesar 82 – 94,5 persen adalah injectable treatment dan 64,5 persen tindakan laser, di mana kecenderungan untuk memperbaiki kontur wajah menjadi sangat dominan. 

Setelah Korut, Kini Giliran Korsel Luncurkan Rudal Balistik ke Laut Kuning

Head Aesthetic doctor di Clariskin Surabaya, Dr Junivan Juvinivan Lindra, mengatakan, hal itu sejalan dengan perkembangan tren kecantikan yang ada di Indonesia, di mana permintaan dalam injectable treatment filler dan threadlift (tarik benang) menjadi menu yang favorit. 

"Terlebih salah satunya adalah permintaan dalam pemasangan benang hidung, di mana dalam treatment hidung ini sangat signifikan memberikan kesan yang berbeda dari tampilan sebelumnya papar," ujarnya saat Online Press Conference peluncuran alat Ultra V Hiko PCL, yang digelar PT. Regenesis Indonesia, baru-baru ini. 

Owner dan doctor di klinik Dermapro, dr Tan Yuanita yang sudah sangat dikenal sebagai dokternya para artis turut menguatkan bahwa masyarakat Indonesia memfavoritkan treatment ini karena mayoritas bentuk hidung atau anatomi area pangkalnya tidak tinggi atau ujungnya yang melebar. 

"Sehingga banyak pasien-pasien yang merasa tidak percaya diri, dan akhirnya melakukan tindakan estetik. Benang hidung salah satu jawabannya. Menariknya, benang tidak hanya menarik, namun juga untuk mengisi area yang cekung volumizing thread," paparnya. 

Dr Farrah Erman, Marketing Manager Ultra V Hiko PCL, pun mengatakan hal yang sama. Menurutnya, masyarakat Asia sangat menggemari tindakan estetik threadlift. 

Ilustrasi hidung/hidung mancung.

Photo :
  • Pixabay

"Apabila tindakan ini dilakukan oleh dokter yang tepat, maka akan sangat aman dan hasilnya instan. Tindakan benang ini bisa juga untuk pasien yang menginginkan hidung mancung dan hasilnya natural dan cantik," kata dia. 

Farrah menjelaskan, Korea Selatan merupakan negara pelopor tindakan threadlift. Negeri ginseng merah ini sangat terbuka dengan adanya update terutama di bidang estetik. 

"Korean look menjadi trademark dari Korea Selatan, yang menunjukkan kecantikan wanita dengan bentuk garis rahang yang tegas, tanpa kerutan, dan hidung mancung natural. Hasil ini dapat dicapai dengan tindakan benang," lanjutnya. 

Sales and marketing Direktur PT Regenesis Indonesia, Ir Emmy Noviawati, mengungkap, prosedur threadlift atau tanam benang sendiri bisa dilakukan dengan Ultra V Hiko PCL. 

Dr Farrah menambahkan, dengan perkembangan teknologi saat ini, Ultra V Hiko PCL dihadirkan untuk memberikan jawaban atas benang hidung yang memiliki ketahanan lama. 

"Yaitu lebih dari 1,5 tahun serta lebih elastic, di mana telah ditunggu kehadirannya oleh para dokter dan pasien. Terlebih setelah treatment, benang ini no down time dan juga minimal risikonya, jika dilakukan oleh dokter yang berkompeten," pungkas dr. Farrah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya