Unik, Jenama VAIN Ubah Seragam Karyawan McDonald's Jadi Lebih Fashionable
- VAIN Fashion Group
VIVA Lifestyle – Siapa yang tak kenal McDonald's? Salah satu jaringan fast food terbesar di dunia ini memang banyak disukai semua kalangan. Nah, di tangan desainer asal Finlandia ini, ia berhasil mengubah McDonald's menjadi sesuatu yang lebih "high class".
Jenama fesyen bernama VAIN yang berbasis di Helsinki baru saja merilis kolaborasi unik dengan raksasa makanan cepat saji tersebut. Merek tersebut menggunakan seragam karyawan McDonald's sebagai bahan dasar koleksi pakaian daur ulang. Kemeja dan celana standar seragam diubah menjadi gaun yang mengembang, hoodies yang longgar, dan rok mini kecil, di antara bagian-bagian lainnya.
Berlangsung di restoran McDonald's di Helsinki, Finlandia, Jimi Vain menampilkan para peraga busana berlenggok di runway dengan mengenakan desain yang didominasi lambang McDonald's. Menggambarkan koleksinya yang mengingatkan ia tentang masa kecilnya, Jimi Vain berkata:
Koleksi VAIN dan McDonalds
- VAIN Fashion Group
“Saat anak-anak tumbuh di tanah tak bertuan di pedesaan Ostrobothnia, semuanya terasa begitu jauh. Saat kami tumbuh dewasa dan mulai semakin terlibat dengan budaya pop global, salah satu dari sedikit hal yang terasa akrab bagi kami adalah Golden Arches yang ikonik,” jelasnya sebelum memulai peragaan busana.
"Simbol yang sering mengunjungi acara seni, hiburan, dan olahraga arus utama: McDonald's. Itu adalah sesuatu yang memiliki relevansi bahkan bagi kami di ujung utara. Tumbuh dengan McDonald's di sepanjang jalan raya lokal adalah kesamaan yang kami miliki dengan dunia barat dan sekitarnya.” lanjut Vain.
Karyawan McDonald's di Finlandia akan memiliki kesempatan untuk memiliki pakaian unik tersebut, kata merek tersebut. 27 buah pakaian dari koleksi VAIN akan tersedia untuk karyawan McDonald's di negara tersebut melalui undian internal, menurut perwakilan merek.
Tapi pakaian itu "hanya untuk bersenang-senang," kata perwakilan VAIN kepada awak media karyawan tidak akan benar-benar bisa mengenakan seragam remix tersebut untuk bekerja.
Kolaborasi VAIN bukanlah langkah pertama McDonald's ke dunia fashion. Awal tahun ini, merek tersebut merilis kolaborasi edisi terbatas yang didambakan dengan merek streetwear Cactus Plant Flea Market. Pada tahun 2014, perancang busana Jeremy Scott mengambil inspirasi dari jaringan restoran dalam koleksi debutnya untuk merek mewah Italia Moschino. Pertunjukan Musim Gugur-Musim Dingin 2014 dari label tersebut menampilkan siluet yang terinspirasi dari seragam dan tas tangan Happy Meal.
Vetements favorit kultus, sementara itu, menyelenggarakan pertunjukan pakaian pria Musim Semi-Musim Panas 2020 di McDonald's Paris, dan mengirim model ke runway sambil makan kentang goreng.
Merek lain juga bereksperimen dengan persilangan mode makanan cepat saji. KFC, misalnya, merilis dua "kantong ayam" edisi terbatas dalam kolaborasi tahun 2020 dengan desainer legendaris Karl Lagerfeld menandai ulang tahunnya yang ke-80.
Koleksi VAIN dan McDonalds
- VAIN Fashion Group
Ciri khas McDonald's diubah menjadi bentuk hati di bagian depan kemeja pekerja dapur hitam, sementara logo VAIN terletak di samping motif "M" hati lainnya pada kaus hitam polos. Namun seiring bertambahnya koleksi, upaya kreatifnya juga bertambah: gaun celemek hitam berkancing ganda dan dipotong secara arsitektural, terstruktur dengan kerah segitiga dan lapisan A-line sebelum dilapisi di atas kemeja biru off-the-shoulder.
Hoodie di bahu olahraga warna merah dan kuning khas rantai yang akan dibanggakan Rick Owens, sementara celana, disatukan di kaki bagian bawah dengan sabuk anyaman, bersifat teknis, kontras dengan desain selanjutnya seperti jeans dua panel dengan tambahan manset khas koki.
Beberapa detail desain jugamengambil bentuk keseluruhan dari gaun kemeja seperti celemek yang memanjang, serta melengkapi koleksinya dengan potongan-potongan seperti tee grafis yang bertuliskan "Saya akan membawa Anda ke McDonald's untuk makan kentang goreng dan sundae VAIN" dan jaket kulit, jaket biker ribbed-cotton-mix yang dipadukan dengan rok berbahan ikat pinggang, yang kemudian menjadi semacam jaket lurus untuk tampilan akhir.
