Lestarikan Budaya, LAKON Indonesia akan Pamerkan Instalasi Seni

LAKON Indonesia akan memamerkan instalasi seni berkolaborasi
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Lifestyle  – LAKON Indonesia akan memamerkan instalasi seni berkolaborasi bersama Adi Purnomo, yang biasa disapa dengan Mamo, seorang arsitek dan juga seniman. Instalasi ini akan menjadi media untuk menyampaikan sebuah tujuan usaha pelestarian budaya.

Sederet Tradisi Unik Sambut Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Indonesia

Kerja sama Thresia Mareta, founder LAKON Indonesia dengan Mamo diawali dengan sebuah project TK Pahoa yang berkonsep hijau pada tahun 2012. Kegiatan itu sebagai kelanjutan dari pagelaran LORONG WAKTU yang dilaksanakan dalam event JF3, 6 September 2022 yang lalu. Scroll untuk simak artikel selanjutnya.

“Dalam proyek ini kami mencari solusi natural yang dapat meningkatkan kenyamanan penggunanya dengan semaksimal mungkin menggunakan sumber daya natural dan konsumsi energi yang sangat rendah. Pada akhirnya proyek itu membuahkan 7 penghargaan internasional,” ujar Thresia, dalam keterangan tertulisnya.

Greeneration Foundation Target Kumpulkan Rp1,2 Triliun per Tahun untuk Atasi Perubahan Iklim

Ia menambahkan, TK Pahoa dibangun untuk mendidik semua penggunanya termasuk semua tamu yang berkunjung ke sana untuk melestarikan lingkungan dan menghormati etika kehidupan. Mengingatkan bahwa ada satu hal yang sering terlupakan yaitu bahwa manusia memiliki pertalian yang sangat erat dengan alam.

Forestra 2024: Sukses Membawa Harmoni Manusia dan Musik untuk Kembali ke Alam

Harapannya adalah agar dengan semua fasilitas yang sudah dipikirkan dan disiapkan secara saksama, para siswa memiliki pengertian yang lebih dalam mengenai hidup dan menjadi generasi baru yang dapat memberikan kontribusi untuk menciptakan dunia yang lebih baik demi kelangsungan hidup makhluk yang bernama manusia. 

Setelah 1 dekade bangunan ini disebut sebagai salah satu proyek yang sangat relevan dengan masa sekarang oleh GBCI Indonesia.  Karya Mamo dalam Pakaiankoe adalah setting hutan di tengah kota yang modern, sebuah gambaran mengenai pertalian manusia dengan alam yang tidak dapat terpisahkan.

Dan instalasi bambu pada pagelaran Gantari yang sangat kolosal tetapi tetap kental dengan identitas Indonesia, membawa para undangan bukan menonton dari kejauhan tetapi membawa mereka masuk untuk menjadi bagian dari Prambanan.

Kedua kolaborasi ini telah membawa sebuah pembaruan dalam presentasi mode di tanah air, dan berhasil mendorong pergerakan industri kreatif di masa pandemi dengan melibatkan lebih dari 2500 pelaku dari berbagai bidang.

Kali ini, melalui “Lorong Waktu The Instalation” , LAKON Indonesia dan Mamo Studio akan menceritakan sebuah perjalanan pelestarian budaya yang telah berlangsung lebih dari empat tahun sebagai respons terhadap banyak hal yang terjadi di sekeliling.

TERAS LAKON diharapkan akan menjadi sebuah wadah dan ‘laboratorium’ publik untuk mendorong upaya pelestarian budaya Indonesia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya