Desainer Lia Afif Sulap Batik Jadi Warna-warna Elektrik yang Atraktif

IMFW 2022.
Sumber :
  • Ist.

VIVA Lifestyle – Gelaran Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) hingga hari ini, Minggu 30 Oktober 2022. Koleksi dari para desainer turut mencuri perhatian, salah satunya batik dari Probolinggo, karya desainer Lia Afif X Dekranasda Probolinggo.

Padahal Batik Sudah Diakui UNESCO, Sayangnya Pengrajinnya Terus Berkurang

Lia Afif menceritakan, koleksi yang diboyong di IMFW kali kini bertema Ardhanakarsa. Di mana tema ini punya makna istimewa. Sang desainer berharap pemakainya bisa merasa bahagia. Yuk, scroll untuk info selengkapnya

"Ardhanakarsa memiliki makna sebuah tujuan bahagia. Ardhanakarsa sendiri diambil dari kata 'Ardhana' yang merupakan bahasa Sansekerta yang berarti keinginan atau kehendak, dan 'Karsa' dalam bahasa Sansekerta artinya bahagia," ujar Lia Afif dalam keterangannya, Minggu 30 Oktober 2022. 

Ketika Modest Fashion Tak Lagi Terbatas pada Desain Konvensional

"Jadi, hadirnya koleksi batik Probolinggo karya Lia Afif X Dekranasda Probolinggo diharapkan dapat membuat setiap sosok yang mengenakannya menjadi bahagia dan merasa istimewa," sambung dia. 

Bukan Hanya Tren, Ini 7 Alasan Penting Hentikan Over Consumption Baju Sekarang Juga

Total ada 14 look yang ditampilkan. Berusaha memperkenalkan batik lebih modern, koleksi Lia Afif X Dekranasda Probolinggo mengambil warna-warna atraktif, seperti electric blue, krem, mocca dan merah marun. 

Cuttingan asimetris yang menjadi signature dari karya Lia Afif tertuang dalam koleksi ini. Siluet yang ditampilkan banyak bermain di A-line dan I-line untuk dress. Lalu, item fashion apa lagi yang dihadirkan selain dress? 

"Item fashion yang dihadirkan juga ada setelan palazzo, long outer hingga short outer," ungkapnya. 

Lebih lanjut Lia Afif pun mengaku, dia berusaha memberikan energi penuh dan utuh yang berkilau, agar kebahagiaan dapat terpancar pada laki-laki maupun perempuan yang memakainya. 

Tidak sendiri, Lia Afif dibantu oleh 3 pengrajin untuk menghasilkan koleksi-koleksinya yang indah. Para pengrajin tersebut diberikan kebebasan oleh Lia Afif untuk berkreasi, namun benang merahnya tetap harus saling terhubung. 

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto menambahkan, kolaborasi Dekranasda Probolinggo dengan Lia Afif adalah bentuk dukungan desainer terhadap wastra asli Probolinggo.

"Lewat kolaborasi ini hingga akhirnya tampil di IMFW 2022, Produk UKM kami bisa dikenal secara nasional. Ini juga tentu menjadi pemacu semangat kami untuk terus berkarya," tuturnya. 

"Hadirnya batik Probolinggo di IMFW 2022 diharapkan dapat menjadi virus yang baik bagi para pembatik Probolinggo agar potensi mereka dapat meningkat. Sekaligus ini ajang bagi kami untuk meningkatkan perekonomian pembatik maupun industri fashion Probolinggo secara umum," tutup Anung Widiarto. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya